SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memuji wali kota Samarinda Dr Andi Harun (AH) yang bisa membawa pasar Merdeka Samarinda Kalimantan Timur menjadi pasar modern salah satunya transaksi non tunai dengan aplikasi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).

“Kalau semua pasar seperti ini, tanpa belanja dengan uang cash. Sangat bagus sekali. Saya kira ini inovasi wali kota yang bagus,” ucap Jokowi kepada wartawan saat agenda Kunjungan Kerja ke Pasar Merdeka, Kamis (21/9/2023). Pasar Merdeka sebelumnya pernah meraih penghargaan Pasar Rakyat ber-SNI (Standart Nasional Indonesia) dan penghargaan Pasar Tertib Ukur.

Selain memuji, Jokowi yang sebelumnya meninjau berbagai lapak dan berinteraksi dengan pedagang sekaligus meninjau sejumlah harga kebutuhan bahan pokok dan penting (Bapokting) juga merasa senang karena harga sejumlah bapokting di pasar ini masih terkendali.

“Saya melihat, saya senang harga-harga terkendali baik. Bahkan ada yang turun,” ucap Presiden yang saat meninjau didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun, Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kaltim Hemi Purwaningsih dan kepala Dinas Perdagangan Samarinda Marnabas Patiroy.

Ia menyebutkan ada sejumlah komoditas pokok mengalami penurunan harga, diantaranya cabai dan bawang. “Cabai harganya juga turun, kemudian bawang putih harganya juga turun, bawang merah harganya juga turun,” ungkapnya.

Namun, harga beras yang ada di pasar tersebut masih belum mengalami penurunan. Akan tetapi, Presiden menyebut saat ini beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog telah mulai disalurkan ke pasar tersebut.

“Kita harapkan dengan operasi pasar yang dilakukan Bulog, harga juga bisa turun,” harap Jokowi.

Disampaikannya pula bahwa kenaikan harga beras tersebut diantaranya diakibatkan oleh fenomena super El Nino yang terjadi di tujuh provinsi dan mengakibatkan pasokan beras dari petani berkurang.

“Problemnya karena pasokan dari petani, pasokan dari penggilingan itu kurang karena ada super El Nino di tujuh provinsi,” terangnya.

Mengatasi hal itu, Presiden mengatakan saat ini pemerintah tengah menambah cadangan beras melalui impor. “Ya kita memperbesar cadangan strategis lewat impor karena untuk menutup kekurangan produksi yang ada,” terangnya.(*)

Loading

By redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *