Samarinda, Cakrawalakaltim.com – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur Kaltim menggelar acara Jumpa Pers yang melibatkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Puguh Harjanto, serta Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Siti Farisyah Yana pada Jumat (17/2/24) di Ruang WIEK Dinas Kominfo Provinsi Kaltim.
Acara ini digelar sesuai dengan Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik dan Instruksi Presiden tentang Pengelolaan Komunikasi Publik.
Dalam acara ini, Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur bertujuan untuk mendiseminasi informasi terkait program kerja dan capaian Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah provinsi. Salah satu program yang menjadi fokus diseminasi adalah Major Project Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur 2024.
Pada acara tersebut, diungkapkan bahwa beberapa jenis tanaman akan dikembangkan di berbagai wilayah di Kalimantan Timur. Kebun pisang akan diperluas di Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Paser, dan Berau. Sementara itu, cabai rawit akan dikembangkan di Kutai Kartanegara, Balikpapapan, dan Berau. Cabai besar akan dikembangkan di Kutai Kartanegara, Balikpapan, dan Samarinda. Sedangkan bawang merah akan dikembangkan di Kutai Kartanegara, Berau, Penajam Paser Utara, dan Paser. Pepaya akan dikembangkan di Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Berau, dan terakhir, nanas akan dikembangkan di Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Balikpapan.
Namun, salah satu sumber daya alam yang menjadi sorotan adalah pisang, yang bahkan menjadi Program Unggulan DPTPH Tahun 2024.
Siti Farisyah Yana menambahkan bahwa pisang menjadi fokus utama program dengan wilayah pengembangan di Kutai Timur, Paser, Kutai Kartanegara, dan Paser. Kutai Timur menjadi wilayah dengan target produksi terbesar, mencapai 98,775 ton.
Lebih lanjut, Siti Farisyah Yana mengungkapkan rencana untuk membangun pabrik pengolahan pisang khusus di Kutai Timur. Hal ini dilakukan untuk memastikan efisiensi dalam investasi serta mendekatkan diri dengan sumber produksi. Asosiasi petani di Kutai Timur sudah siap mendukung langkah ini.
“Rencana kami akan membuat pabrik pengolahan pisang khususnya di Kutai Timur karena di sana sumber perkebunan pisang, jadi otomatis dari sisi investasi pasti mencari yang lebih efisien, dan lebih dekat dengan sumber produksi, di kutai timur, asosiasi petani juga sudah siap,” ungkap Siti Farisyah Yana.
Lebih lanjut, Puguh Harjanto menambahkan, secara keseluruhan, Kutai Kartanegara memiliki potensi menjadi wilayah pengembangan sektor perkebunan terbesar di Kalimantan Timur. Hal ini berbeda dengan Samarinda yang lebih dikenal sebagai pusat investasi batu bara, sawit, dan migas.
Puguh Harjanto juga menekankan bahwa investasi di Kaltim cenderung didominasi oleh sektor batu bara, perkebunan sawit, dan migas, sehingga sektor perkebunan tidak begitu banyak di Ibukota, Samarinda.
“Tipologi investasi di Kaltim lebih didominasi oleh sektor batu bara, perkebunan sawit, dan migas. Sehingga sektor perkebunan tidak banyak, khususnya di Ibukota Samarinda,” ungkap Puguh Harjanto.
Dengan diseminasi informasi melalui program Jumpa Pers, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami program-program unggulan dan capaian yang telah diraih oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam pengembangan sektor pertanian dan perkebunan. (AD