Samarinda, Cakrawalakaltim.com – Pada Jumat (22/3/24), diadakan Temu Pers yang diselenggarakan di Ruang Wiek, Dinas Komunikasi dan Informatika Kalimantan Timur.

Salah satu topik utama yang dibahas adalah kondisi bahan pokok di Kalimantan Timur.

“Stabilitas dan ketersediaan barang kebutuhan pokok menjadi permasalahan utama yang dihadapi di Kalimantan Timur saat ini,” ungkap Heni Purwaningsih, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kaltim.

Daerah ini memiliki ketergantungan yang signifikan terhadap kondisi daerah produsen dan sistem distribusinya. Sebagian besar barang kebutuhan pokok masih dipasok dari luar provinsi, seperti Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Hal ini menyebabkan tantangan dalam distribusi, terutama karena infrastruktur yang belum memadai ke daerah-daerah terpencil.

Selain itu, sulitnya akses terhadap pupuk subsidi dan tingginya harga pupuk serta ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang belum memenuhi kebutuhan turut menjadi faktor yang mempengaruhi stabilitas pasokan bahan pokok.

Pada bulan Februari 2024, tercatat tingkat inflasi yang beragam antar wilayah di Kalimantan Timur.

Kabupaten Berau mencatat tingkat inflasi tahun ke tahun (year-on-year/y-on-y) tertinggi sebesar 4,14 persen, sementara Kota Samarinda mencatat yang terendah sebesar 3,04 persen.

Untuk mengatasi tantangan inflasi, terutama di tengah ketidakpastian pasokan bahan pokok, diperlukan strategi yang efektif.

Strategi tersebut antara lain adalah memastikan keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, komunikasi efektif, dan ketersediaan pasokan.

Menyadari pentingnya persiapan jangka panjang menghadapi perubahan seperti pembangunan Ibukota Negara (IKN), salah satu strategi yang diusulkan adalah pembangunan Pusat Distribusi.

Pusat Distribusi diharapkan dapat menjadi penyangga komoditas utama untuk menunjang kelancaran arus barang antar kabupaten, kota, maupun antar provinsi, baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Hal ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok di Kalimantan Timur.

Dengan demikian, upaya kolaboratif antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci dalam mengatasi tantangan pasokan bahan pokok dan menjaga stabilitas ekonomi di Kalimantan Timur. (AD)

Loading