Samarinda, Cakrawalakaltim.com – Perumahan Borneo Mukti 2, Kelurahan Mugirejo, Kota Samarinda, tengah dilanda krisis air yang mengkhawatirkan, menyebabkan kegelisahan di kalangan warga.
Dalam menghadapi masalah ini, warga telah mengajukan dua opsi penyelesaian kepada Pemerintah Kota Samarinda. Menyusul kekeringan yang melanda, warga mulai mengambil langkah dengan memasang plang atau papan bertuliskan permohonan bantuan kepada pemerintah setempat.
“Pak Wali Kota tolong bantu suplai air bersih dari PDAM/mobil tangki,” demikian bunyi salah satu plang yang terpasang di sekitar perumahan.
Anwar, seorang warga yang turut terdampak, mengungkapkan pandangannya, “Kami mengajukan opsi yang pertama, kami memohon kepada Pak Wali, semoga sesegera mungkin dibangun penampungan air dengan pipanisasi, sehingga dapat terlaksana dari PDAM,” tegasnya saat diwawancarai pada Minggu (21/4/24).
Selain itu, Anwar juga menyampaikan opsi kedua yang diharapkan dapat menjadi alternatif sementara. “Pak Wali dan Wawali dapat memberikan rekomendasi kepada PDAM agar kami bisa mendapatkan bantuan air bersih melalui penyaluran tangki, paling tidak 10 tangki dalam satu minggu,” tambahnya.
Dampak dari krisis air ini terasa luas, terutama di RT 41 yang memiliki jumlah kepala keluarga (KK) mencapai 560. Mereka menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak oleh kelangkaan air bersih ini.Lebih lanjut, Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) dianggap tidak mampu memberikan solusi kepada warga sekitar.
“WTP sudah berkali-kali, bahkan lima atau enam kali sudah melakukan pertemuan tetapi tidak juga ditemukan solusi, bahkan kami sempat mengajukan saran lewat mereka untuk PDAM, tetapi tidak juga dilakukan,” keluh Anwar.
Pihak berwenang di Kota Samarinda diharapkan segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini dan memberikan solusi yang memadai bagi warga yang terdampak.
Dalam kondisi seperti ini, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangatlah penting untuk mencapai solusi yang berkelanjutan. (AD)