Samarinda, Cakrawalakaltim.com – Meskipun pandemi Covid-19 telah berlalu, musibah masih belum berakhir bagi warga RT 41 kelurahan Mugirejo, kecamatan Sungai Pinang, Samarinda. Perumahan Borneo Mukti 2 di jalan Damanhuri 2 (eks gang Ogok) kini menghadapi krisis air yang disebabkan oleh keringnya salah satu danau yang menjadi sumber air bagi pengelola air swasta, CV Putra Dharma.
Menurut Ketua Masjid Al Muhajirin di Perumahan Borneo Mukti 2, Hudali Mukti, warga sudah lebih dari 3 minggu menghadapi kekeringan tanpa adanya solusi dari pihak pengelola air. Bahkan, warga terpaksa membeli air dari luar dengan pengeluaran tambahan, yang menambah beban ekonomi mereka.
“Dalam masjid kami, setiap 5 hari sekali kami harus membeli air sekitar 3.000 hingga 5.000 liter langsung dari Perumdam Tirta Kencana Samarinda,” ungkap Hudali saat diwawancarai pada Senin (15/4/24).
Dia juga menyoroti kenaikan harga air oleh beberapa penjual air tandon di sekitar perumahan, yang membuat biaya hidup warga semakin tinggi. Hudali menekankan pentingnya bagi pengelola air untuk mencari solusi atas krisis ini, serta memastikan pelayanan tetap optimal meskipun dalam kondisi kering.
Sebagai seorang dosen hukum, Hudali juga menyoroti keluhan konsumen terhadap berbagai masalah teknis yang sering terjadi, seperti kerusakan mesin pompa dan alasan perawatan lainnya, yang mengakibatkan air tidak mengalir dengan lancar.
Warga telah lama mengajukan permohonan untuk menjadi pelanggan PDAM, namun permintaan mereka belum terealisasi hingga kini. Oleh karena itu, mereka berharap agar Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dapat mencari solusi atas krisis ini.
Hudali menyampaikan harapan bahwa wali kota dapat menyediakan sistem penyediaan air minum (SPAM) agar warga di Borneo Mukti 2 dapat menikmati air bersih seperti wilayah lain yang telah mendapatkan solusi serupa.
“Saya yakin Pak Wali Kota bisa mencarikan solusinya, seperti halnya beberapa wilayah yang bermasalah dengan air,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut, Hudali dan warga lainnya berencana untuk mengajukan permohonan audiensi dengan Wali Kota Samarinda setelah kembali dari Makassar, dengan harapan dapat menemukan solusi yang memadai untuk krisis air ini. (AD)