Samarinda, Cakrawalakaltim.com – Seiring dengan pengumuman Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah memastikan komitmennya untuk menjadi kota penyangga IKN dengan percepatan pembangunan infrastruktur.

Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pembangunan dua pelabuhan yang lebih luas dan representatif, tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dalam sebuah pernyataan, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengungkapkan, “Kita telah melakukan kerjasama antara PT Samudra Indonesia dan PT Pelindo, dengan skema business to business (B to B), untuk membangun pelabuhan penumpang dan Pelabuhan Peti Kemas,” ungkapnya.

Ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan infrastruktur kota tanpa mengandalkan APBD.Tinjauan langsung dilakukan oleh Wali Kota di beberapa titik yang menjadi lokasi rencana pembangunan pelabuhan.

Diantaranya adalah PT Pelabuhan Samudra Palaran (Samudra Indonesia) dan lokasi Pelabuhan Penumpang di Kelurahan Bukuan serta Pelabuhan Peti Kemas di kawasan Balik Buaya.

Andi Harun, yang akrab dipanggil sebagai Bapak Pembangunan oleh masyarakat, menjelaskan bahwa pembangunan ini menjadi solusi atas kebutuhan akan infrastruktur yang memadai.

“Kapasitas TPK Palaran telah mencapai 300 ribu TEUs, sehingga dibutuhkan pengembangan untuk memenuhi kapasitas untuk masa yang mendatang,” ungkapnya.

Namun, kendala baru muncul dalam bentuk keterbatasan akses jalan menuju lokasi pembangunan. Pemkot Samarinda telah mengidentifikasi sekitar 42 rumah milik masyarakat yang perlu dilewati untuk membuka akses jalan baru.

Dalam hal ini, Andi Harun menegaskan, “Sebagai Pemerintah, kami memiliki kewajiban untuk memberikan akses jalan. Oleh karena itu, saya telah memerintahkan Camat dan Lurah untuk berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan BPKAD untuk menyelesaikan masalah ini,” tegasnya.

Terkait potensi pendapatan daerah, Andi menyatakan bahwa Pemkot Samarinda akan terlibat dalam kerjasama antara ketiga belah pihak yang terlibat.

“Kami mendorong adanya kerjasama B to B antara PT RAE Energi Investama dengan PT Samudera Indonesia, dengan KSOP sebagai regulator,” jelasnya.

Diharapkan pembangunan tahap pertama pelabuhan ini dapat segera dimulai pada bulan Juni mendatang, membuka peluang baru bagi perekonomian Samarinda.

Melalui langkah ini, Samarinda tidak hanya menjadi kota penyangga IKN, tetapi juga menunjukkan komitmennya untuk menjadi pusat industri dan jasa yang maju, membawa dampak positif bagi masyarakat secara langsung. (ADV/AD)

Loading