Penajam Paser Utara, Cakrawalakaltim.com – Di tengah maraknya pasar online, di antara tumpukan produk massal yang seragam, ada satu sentuhan khas yang memikat, kriya khas Ibu Kota Nusantara.

Tidak hanya sekadar produk, kriya ini menyimpan cerita luhur tentang penggunaan limbah kayu ulin yang dipahat menjadi keindahan fungsional.

“Ini memang dari kayu ulin, tapi tidak semata-mata dari tebangan pohon, ini limbah dari sisa potongan-potongan, kami memanfaatkan limbah yang ada di sini daripada terbuang sia-sia kan,” ungkap salah satu penanggung jawab gerai UMKM kriya, Bambang saat diwawancarai pada Kamis (9/5/24) di Rest Area Nusantara IKN.

Dari kayu ulin yang diolah dengan teliti, muncullah karya-karya menarik, ada sendok, garpu, centong nasi, hingga sudip, serta kain ecoprint yang menawan.

Setiap produk mengandung keragaman motif khas Penajam Paser Utara.

Namun, di balik keindahannya, tersembunyi tantangan besar yang dihadapi oleh para pengrajin.

“Kesulitan kami di SDM, soalnya anak-anak muda jaman sekarang tidak punya ketertarikan dengan seni lokal, ini bisa jadi punah, tapi kami usahakan regenerasi,” jelas Bambang dengan nada prihatin.

Dalam upaya mempertahankan warisan seni lokal, para pengrajin berharap agar pemerintah daerah dan pemerintah pusat memberikan bantuan.

“Harapan kami sebagai UMKM bisa diberikan bantuan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar kami bisa mengembangkan kreasi kami,” ungkap Bambang.

Kriya khas Ibu Kota Nusantara merepresentasikan kekayaan budaya lokal yang patut dilestarikan.

Sebuah perpaduan harmonis antara keindahan alam, kreativitas manusia, dan kepedulian lingkungan. (AD)

Loading