Samarinda, Cakrawalakaltim – Pada Kamis (6/6/24), SDN 004 yang berlokasi di Jalan Pirus, Bugis, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda menjadi titik keberlangsungan acara yang menarik dan edukatif, yaitu Pentas Nada Belajar yang diadakan oleh Etos ID Samarinda.

Acara ini menyertakan lomba membatik motif Dayak dengan metode asam basa yang menarik perhatian siswa-siswi SDN 004 Samarinda.

Lomba membatik ini menjadi salah satu sorotan utama acara tersebut. Dengan menggunakan bahan-bahan sederhana seperti kunyit dan deterjen, para siswa diajak untuk belajar tentang kimia dengan cara yang menyenangkan.

Kunyit, yang bersifat asam, dan deterjen, yang bersifat basa, digunakan sebagai bahan pewarna untuk menghasilkan warna yang berbeda pada kain batik mereka.

“Ini jadi hal baru buat mereka, karena banyak yang belum tahu kalau kunyit bersifat asam, dan deterjen bersifat basa, sehingga dapat menghasilkan warna berbeda,” ujar Nabila selaku Penanggung Jawab Acara.

Nabila menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan para siswa pada budaya lokal Kalimantan Timur dan sains secara bersamaan.

“Mereka juga jadi bisa belajar budaya lokal dan kimia sekaligus dengan lomba mewarnasi batik dengan bahan pewarna asam dan basa,” tambahnya.

Ide untuk menggabungkan pelajaran budaya dengan sains ini ternyata terinspirasi dari platform media sosial yang populer di kalangan generasi muda.

“Awal mula saya taunya juga dari TikTok, kemudian saya implementasikan ke adik-adik, sesuai juga dengan tema kami yaitu literasi budaya,” kata Nabila sambil tersenyum.

Menurutnya, Etos ID memang sering mengarahkan kegiatan mereka ke sekolah-sekolah yang perlu mendapatkan perhatian khusus. “Kami biasa mengarah ke sekolah-sekolah yang perlu mendapatkan perhatian khusus,” jelas Nabila.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan menyenangkan bagi para siswa, sekaligus memperkaya pengetahuan mereka tentang budaya dan ilmu pengetahuan.

Acara Pentas Nada Belajar ini juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik lainnya, seperti donasi buku dan lomba poster.

Dengan adanya acara ini, diharapkan para siswa tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga pengalaman belajar yang berharga.

Para guru yang hadir pun sangat mengapresiasi kegiatan ini. Mereka melihat bahwa lomba membatik dengan metode asam basa ini dapat merangsang rasa ingin tahu dan kreativitas anak-anak.

Acara yang berlangsung meriah ini pun diakhiri dengan pengumuman pemenang lomba poster dan membatik dari siswa-siswi SDN 004 Samarinda.

Dengan adanya Pentas Nada Belajar, Etos ID Samarinda berhasil membuktikan bahwa belajar bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Acara ini juga menjadi bukti nyata bahwa edukasi yang melibatkan budaya lokal dan ilmu pengetahuan dapat berjalan beriringan di dunia pendidikan (AD).

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *