Samarinda, Cakrawalakaltim.com – Gerai Mie Gacoan yang baru saja membuka cabangnya di Samarinda pada 9 Agustus lalu langsung menarik perhatian warga setempat. Berlokasi di Jalan Wahid Hasyim I, seberang Kampus Widyagama, gerai ini segera menjadi daya tarik bagi para pecinta kuliner, menyebabkan lonjakan kendaraan di sekitar lokasi.
Antusiasme masyarakat untuk mencoba kuliner populer ini memunculkan tantangan tersendiri, terutama dalam hal pengelolaan parkir. Kepadatan kendaraan yang terjadi setiap hari, terutama pada jam-jam sibuk, memicu kekhawatiran akan terganggunya kelancaran lalu lintas di sekitar gerai tersebut. Menyikapi situasi ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda segera mengambil langkah dengan berkoordinasi bersama pihak pengelola Mie Gacoan dan pengelola parkir untuk mencari solusi tepatnya pada Minggu (11/8/24) lalu.
Menanggapi hal tersebut, Hendrawan, Legal Pusat Mie Gacoan turut buka suara saat ditemui, Rabu (14/8/24).
“Kita prototype ya, parkir kita kan cukup lumayan untuk antusiasmenya. Tapi dari pihak kita tidak bisa membendung antusiasme warga. Jadi kita menggunakan sistem buka-tutup untuk mengatur orderan. Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Babinsa, kelurahan, dan LPM, serta melibatkan warga lokal,” ujar Hendrawan.
Hendrawan menambahkan, tantangan yang muncul tidak hanya soal pengelolaan parkir, tetapi juga adanya oknum juru parkir (jukir) liar yang sempat menyebabkan kericuhan di sekitar area parkir gerai. “Kemarin itu ada oknum jukir liar yang mengatasnamakan warga. Tapi itu sudah ditangani oleh Polsek, dan tersangkanya sudah ditahan,” jelasnya.
Dalam menghadapi masalah ini, Mie Gacoan berencana untuk melibatkan pihak ketiga dalam pengelolaan parkir, termasuk Bintara Pembina Desa (Babinsa), kelurahan, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Langkah ini dilakukan guna memastikan tidak ada lagi gangguan yang disebabkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
“Kita sudah koordinasi di awal dengan berbagai pihak, termasuk Dishub. Intinya, gerai Gacoan mensupport 100% lingkungan di sekitar sini,” lanjut Hendrawan.
Ke depan, Mie Gacoan bersama Dishub dan masyarakat sekitar akan terus berkolaborasi dalam pengelolaan parkir yang lebih baik. “Kita mencoba berkolaborasi dengan Dishub dan warga sekitar, kita libatkan mereka dalam pekerjaan lokal, serta sudah koordinasi dengan pajak parkir daerah,” tambah Hendrawan.
Hingga Rabu (14/8/24), situasi parkir di sekitar Mie Gacoan masih menjadi perhatian utama, dengan harapan bahwa berbagai langkah yang diambil akan mampu mengatasi masalah yang ada demi kenyamanan bersama. (AD)