Samarinda, Cakrawalakaltim.com – Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Ririn Sari Dewi, secara resmi membuka Sarasehan Ekonomi Kreatif Sub Sektor Musik, sebuah acara penting yang menjadi bagian dari persiapan menuju Kaltim Ethnic and World Music Festival 2024. Acara ini digelar untuk mempromosikan festival musik yang akan datang serta menyediakan platform bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk saling berbagi pengalaman dan ide.

Pembukaan acara ditandai dengan pemberian cinderamata khas Kalimantan Timur berupa tas Anjat kepada setiap narasumber yang hadir, sebagai simbol penghargaan dan keramahan. Dalam sambutannya, Ririn Sari Dewi menyampaikan bahwa Kaltim Ethnic and World Music Festival 2024 merupakan inisiatif besar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pariwisata, bekerja sama dengan Indonesia World Music Series serta pelaku ekonomi kreatif subsektor musik dari Kalimantan Timur.

“Kami sangat bangga dapat menghadirkan festival ini, yang dijadwalkan berlangsung pada 4-6 Oktober 2024 di Panggung Balikpapan Superblock (BSB). Ini akan menjadi ajang internasional dengan partisipasi musisi dari berbagai negara dan daerah di Indonesia,” ujar Ririn.

Ririn juga menjelaskan bahwa festival ini akan menghadirkan penampilan dari berbagai negara, termasuk Uzbekistan dan Singapura, serta beberapa daerah di Indonesia seperti Lampung, Bandung, Malang, Polowali Mandar, dan 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur.

“Festival ini menjadi ruang konser bagi kelompok musik yang mengeksplorasi musik tradisi, menggabungkan elemen modern dengan warisan budaya yang kaya,” tambahnya.

Melalui festival ini, Ririn berharap dapat membuka peluang lebih luas bagi para pelaku industri musik di Kaltim untuk mengakses pasar nasional dan internasional, serta memperkuat kerja sama antara pemerintah dan komunitas musik berbasis tradisi.

Acara sarasehan ini juga dimeriahkan oleh para narasumber terkemuka di industri musik, seperti Aristofani Fahmi (Direktur Konstelasi Artistik Indonesia), Marojahan Andrian Manalu (Ketua Rumah Karya Indonesia), I Gusti Ayu Laksmiyani (Aktris/Penyanyi), dan Amar Aprizal (Direktur Festival Kaltim Ethnic and World Music Festival). Para pembicara memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana ekonomi kreatif, khususnya di sektor musik, dapat berkembang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan industri kreatif di Kalimantan Timur.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Kalimantan Timur terus mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah festival musik bertaraf internasional, yang diharapkan tidak hanya akan memperkenalkan kekayaan musik tradisional, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di wilayah tersebut.

Festival ini menjadi simbol penting bagi upaya pemerintah dan masyarakat Kaltim untuk melestarikan seni dan budaya sekaligus membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi kreatif di tingkat global. (ZF)

Loading

By redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *