Pentingnya peran volunteer dedikasi desa Volunteer atau sukarelawan merupakan bentuk partisipasi seseorang untuk melakukan kegiatan sosial untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan tersebut. Jika seseorang ingin dikatakan menjadi volunteer maka ia melakukannya dengan keinginannya sendiri, bukan dalam bentuk paksaan ataupun untuk mencari keuntungan. Adapun salah satu permasalahan yang menjadi prioritas dalam upaya pembangunan nasional ialah daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Pemerintah Indonesia telah merancang program-programnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, hingga meningkatkan akses layanan dasar. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional menjamin kesempatan pendidikan dan peningkatan mutu kualitas pendidikan yang merata. Namun nyatanya hingga saat ini, masih terdapat wilayah terpencil di Indonesia belum merasakan kualitas pendidikan yang sama.
Salah satu faktor penyebab ketimpangan pendidikan ialah terdapat fenomena guru yang kebanyakan mengajar di daerah perkotaan daripada guru yang mengajar dengan sukarela di daerah terpencil. Oleh karena itu, sumber daya guru yang cakap sangatlah minim di daerah terpencil (Maulido et al, 2024: Rahmadi, 2020). Seperti yang terjadi di Perbatasan Entikong Sanggau Kalimantan Barat dan pulau-pulau kecil di wilayah Kepulauan Riau, memiliki akses transportasi yang minim, hingga listrik dan internet yang buruk menjadi penghambat untuk pemerataan kualitas pendidikan.
Mengapa volunteer dedikasi desa sebagai bentuk bela negara
Upaya bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang didalam dirinya terdapat kecintaannya kepada Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin keberlangsungan hidup bangsa dan negara. Selain itu, menjadi kehormatan bagi setiap warga negara yang melakukannya dengan tanggung jawab, penuh kesadaran, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Bela negara tidak semestinya berbau “militer”, akan tetapi merupakan kekuatan dinamika dalam kehidupan warga negara di semua aspek kehidupan yang sesuai dengan profesi masing-masing.
Salah satunya ialah volunteer yang merupakan jati diri bangsa yang terbentuk dari proses sosial budaya dalam pengalaman sejarah bangsa.Terdapat nilai atau jati diri yang telah dikembangkan dalam berbagai lingkup sosial sebagai gotong royong, toleran, solidaritas, dan dalam ranah politik sebagai cinta tanah air, rela berkorban dan rasa kebangsaan. Hadirnya volunteer selain menjawab dari permasalahan yang ada di lingkungannya, dapat mengunggah seseorang untuk menilik ke belakang untuk dapat bersama-sama mewujudkan cita-cita Negara Republik Indonesia untuk tumbuh dan berkembang. Namun dalam realitanya, masih minim akan partisipasi volunteer yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Minimnya partisipasi volunteer dedikasi desa
a. Minimnya motivasi dan kesadaran terkait urgensi volunteer
Alasan utamanya yaitu dikarenakan minimnya motivasi untuk menjadi seorang yang bersuka rela untuk mengabdi ke lingkungan masyarakat, yang dimana tenaga dan pemikiran yang terkuras tidak dibayarkan melalui material. Juga kurangnya kesadaran akan manfaat volunteer selain mencari pengalaman baru, dan secara tidak disadari juga memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, dan pengembangan diri individu.
b. Kekhwatiran tantangan volunteer dedikasi desa
Dikarenakan volunteer harus beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan dan budaya baru, terkait dengan keamanan dan kenyamanan tempat, berbagai infrastruktur yang kurang memadai, dan lain sebagainya.
c. Sulit memanajemen waktu
Selain itu juga terdapat kesibukan dan kepentingan lainnya yang mungkin tidak dapat diorganisir, juga cukup sulit menemukan waktu luang. Terlebih lagi biasanya kegiatan volunteer ke desa membutuhkan waktu berhari-hari lamanya.
d. Minimnya organisasi lokal yang membuka volunteer dedikasi desa
Dapat kita ketahui bahwa kebanyakan organisasi yang membuka volunteer yaitu organisasi yang berada di luar kota yang dimana hal tersebut membuat peminat volunteer sedikit dikarenakan harus mempersiapkan beberapa keperluan lainnya.
e. Kesulitan terkait biaya
Berupa transportasi dan akomodasi, biaya kebutuhan di lokasi. Perlu diketahui bahwa masih banyak organisasi atau program yang tidak menyediakan anggaran untuk menanggung volunteer sehingga seorang volunteer harus menanggung sendiri, belum lagi jika terdapat keterbatasan akses jalan menuju lokasi.
Harapan kedepannya terdapat banyak program dari pemerintah untuk menarik minat para volunteer, yang sudah melewati tahap survey kelayakan, keamanan dan lain-lain. Menawarkan berbagai program yang menarik dan berdampak nyata, serta turut mengajak masyarakat ikut andil dalam program tersebut, transparansi tentang tujuan dan manfaat program. Juga memberikan sertifikat yang tentunya akan bermanfaat pada jenjang karir para volunteer. Diharapkan dengan program ini dapat mendorong pada bidang pendidikan di indonesia, kerjasama yang baik dengan desa, membentuk generasi volunteer yang mandiri, kreatif, yang solid dan akan berkelanjutan agar memberikan kemajuan di indonesia, sehingga kita dapat melihat desa-desa yang ada di indonesia terberdayakan dengan baik.
Biodata Penulis:
Nama: Andi Karina Rusyandi (2202056003) dan Anisa (2202056021)
Program Studi: Ilmu Komunikasi
Universitas: Mulawarman, Kota Samarinda