SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Kalimantan Timur pada tahun 2024, Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) Provinsi Kalimantan Timur menggelar acara doa bersama, Minggu (17/11/2024).
Acara yang diadakan di Museum and Gallery Batu Cermin ini dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk sejumlah Kepala Perangkat Daerah Pemkot Samarinda dan Provinsi Kaltim, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, serta berbagai organisasi kemasyarakatan.

Acara bertajuk Doa Bersama untuk Pilkada Damai ini dihadiri Ketua FPK Kalimantan Timur, Dr. Syaharie Jaang SH MH MSi, didampingi Sekretaris FPK Achmad Jubaidi, S.Sos, beserta pengurus FPK dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya Syaharie Jaang menekankan pentingnya acara ini sebagai sarana mempererat kebersamaan dan kerukunan di antara masyarakat Kalimantan Timur yang beragam, baik dari sisi etnis maupun agama.
“Kekuatan FPK terletak pada persatuan dalam keragaman. Walaupun berbeda pilihan dalam Pilkada nanti, kita harus tetap menjaga kebersamaan untuk keamanan dan kedamaian Kaltim,” ujar Syaharie yang juga Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT) ini.

Dosen Fakultas Hukum ini berharap melalui doa bersama tersebut, masyarakat Kaltim dapat menyikapi perbedaan pilihan dengan bijak tanpa harus menimbulkan perpecahan.
Wali Kota Samarinda periode 2010-2015 dan 2016-2021 ini menekankan Pilkada adalah ajang memilih pemimpin, bukan arena perpecahan.
“Perbedaan adalah kekuatan kita. Walau berbeda etnis, agama, dan pilihan politik, masyarakat Kaltim harus tetap bersatu untuk suksesnya Pilkada yang aman dan damai,” tambahnya.

Acara ini diinisiasi secara spontan oleh FPK melihat situasi terkini di Kalimantan Timur. Syaharie mengungkapkan bahwa FPK tidak hanya melaksanakan doa bersama di Kota Samarinda, tetapi juga akan diadakan di berbagai kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Timur.
“Tujuan utama doa bersama ini adalah demi kedamaian di Kaltim. Semoga semangat persatuan yang tercipta bisa terus menyebar ke seluruh masyarakat,” tegasnya

Syaharie juga mengingatkan masyarakat dan para pasangan calon (Paslon) untuk tetap menjaga kondusifitas selama masa Pilkada yang tinggal dua pekan lagi.
“Pilkada bukan kompetisi melainkan kontestasi untuk memilih pemimpin yang beramanah. Kita boleh berbeda pandangan, namun kemenangan yang sejati adalah kemenangan rakyat Kaltim. Jangan sampai perbedaan pilihan membuat kita terpecah belah,” jelasnya.

Ia juga meminta para calon kepala daerah untuk mengedukasi pendukungnya agar tidak melakukan tindakan provokatif yang dapat memicu kriminalitas.
“Saya harap Pilkada Kaltim berjalan aman dan terkendali,” katanya. Selain itu, Syaharie mengajak seluruh masyarakat untuk tidak golput dan berpartisipasi aktif pada hari pencoblosan 27 November 2024. “Mari sukseskan Pilkada 2024 dengan antusiasme. Datanglah ke TPS dengan sukacita,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Kesbangpol Kaltim, Syarifuddin Noor, menyoroti pentingnya kedewasaan politik masyarakat dalam menghadapi Pilkada.
“Memilih pemimpin adalah proses politik yang tak lepas dari potensi konflik. Namun, kita harus tetap berpegang pada prinsip persaudaraan dan keadaban,” ujarnya.
DIa berharap agar masyarakat saling menghormati pilihan politik masing-masing dan tidak terprovokasi oleh isu-isu SARA.

Syarifuddin juga mengingatkan peran penting para penyelenggara Pilkada, tokoh agama, adat, dan masyarakat dalam mengedukasi publik agar tidak menggunakan isu SARA sebagai alat politik.
“Isu SARA bisa merusak tali persaudaraan dan persatuan. Mari jaga netralitas, terutama bagi ASN, TNI, dan Polri, demi terciptanya Pilkada yang aman, damai, dan berkualitas di Kalimantan Timur,” tegasnya.(*)

Loading

By redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *