SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – RSUD AW Sjahranie terus menerus mendapat sorotan dari DPRD Kaltim. Salah satunya ialah Andi Satya Adi Saputra. 

Ia mengakui bahwa dirinya prihatin terhadap berbagai permasalahan terkait pelayanan di RSUD AW Sjahranie Samarinda. Seperti penumpukan pasien yang menggunakan BPJS. 

Selama dirinya pernah bekerja di RSUD AW Sjahranie, ia cukup memahami kondisi dan masalah yang terjadi di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim. Memang layanan pasien ini menjadi tantangan terbesar bagi manajemen rumah sakit.

“Sebagai seseorang yang pernah berada di dalam sistem, saya melihat langsung bagaimana setiap hari RS AWS melayani ratusan bahkan mungkin ribuan pasien BPJS,”terangnya.

Menurut Andi, sistem pendaftaran berbasis online yang diterapkan masih menghadapi kendala. Sehingga, 80-90 persen pasien BPJS yang berobat ke RSUD AWS mau tak mau rela mengantri sejak subuh. 

“Saat ini sistem pendaftaran sudah menggunakan sistem online, tetapi jika server mengalami gangguan atau down, ini menghambat seluruh pelayanan di poliklinik.”

“Akibatnya, terjadi penumpukan pasien yang tidak bisa dilayani,”paparnya. 

Permasalahan ini rentan berdampak serius, terutama bagi pasien yang membutuhkan penanganan segera. 

Andi Satya mengimbau pihak manajemen rumah sakit untuk segera bertindak dalam menyelesaikan permasalahan ini.”Manajemen harus proaktif, misalnya dengan menginisiasi kembali pendaftaran secara manual saat sistem online bermasalah. Ini penting agar pelayanan tetap berjalan dan pasien tidak dirugikan,”paparnya.

Ia terus akan mendukung manajemen rumah sakit yang ingin berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya. 

“Saya yakin semua pihak di rumah sakit, baik dokter maupun tenaga kesehatan lainnya, ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Namun manajemen harus mempercepat langkah-langkah perbaikan agar pelayanan bisa lebih efisien dan waktu tunggu pasien bisa dikurangi,”pintanya.(ADV/DPRD KALTIM/SY) 

Loading

By redaksi