SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) Komisariat Wilayah Kalimantan Timur menggelar Workshop Training Pengukuran GNSS dan GIS yang berlangsung selama empat hari, dari Selasa hingga Jumat, 19–22 November 2024, di Hotel Diamond Samarinda. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari Kantor Pertanahan Kota Samarinda, termasuk Kepala Kantor Pertanahan Kota Samarinda, Ceto Subagiyo, S.SiT., M.H., Kepala Seksi Survei dan Pemetaan, Totok Riswanto, S.ST., Koordinator Kelompok Substansi Pengukuran & Pemetaan Dasar & Tematik, Adi Ramadhani, S.Si., M.Sc., serta Koordinator Kelompok Substansi Pengukuran dan Pemetaan Kadastral, Fajar Buyung Permadi, S.Tr.

Workshop ini merupakan bagian dari upaya ISI untuk meningkatkan kompetensi para surveyor di bidang pengukuran dengan teknologi GNSS (Global Navigation Satellite System) dan GIS (Geographic Information System). Dengan fokus pada penggunaan teknologi mutakhir, kegiatan ini diharapkan mampu mendukung implementasi program pertanahan dan tata ruang secara lebih efektif di Kalimantan Timur, khususnya Kota Samarinda.

Workshop diawali dengan sambutan dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda yang menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi pengukuran dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Selanjutnya, Kepala Kantor Pertanahan Kota Samarinda, Ceto Subagiyo memberikan sambutan sekaligus pemaparan materi mengenai Kota Lengkap Samarinda 2024. Ia menjelaskan pentingnya percepatan program kota lengkap sebagai langkah strategis dalam pendaftaran tanah sistematis dan pembangunan infrastruktur berbasis tata ruang yang terintegrasi.

Pemaparan materi berikutnya disampaikan oleh Fajar Buyung Permadi yang membahas Pengumpulan Data Fisik dalam Rangka Pendaftaran Tanah. Dalam presentasinya, ia menekankan pentingnya akurasi data dan teknologi GNSS dalam mendukung pendaftaran tanah yang lebih transparan dan terpercaya.

Sesi terakhir diisi oleh Adi Ramadhani, yang mengupas Implementasi Layanan Pelayanan Langsung Masyarakat (PLM) di Kota Samarinda. Ia memaparkan bagaimana layanan langsung kepada masyarakat dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan pertanahan, terutama melalui pemanfaatan GIS untuk pengelolaan data spasial.

Dalam workshop ini, peserta mendapatkan pelatihan langsung mengenai teknik pengukuran GNSS dan pemanfaatan GIS untuk aplikasi pertanahan dan tata ruang. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang diskusi dan berbagi pengalaman di antara para praktisi dan pemangku kepentingan dalam bidang survei dan pemetaan.

Ceto dalam penutupannya menegaskan komitmen Kantor Pertanahan Kota Samarinda untuk terus mendukung inovasi teknologi dalam mendukung program strategis nasional, seperti pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL).

“Dengan memanfaatkan teknologi GNSS dan GIS, kita tidak hanya meningkatkan efisiensi kerja, tetapi juga kualitas pelayanan kepada masyarakat. Harapan kami, pelatihan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para peserta dan mendukung pembangunan Kota Samarinda yang lebih baik,” ujarnya.

Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan keahlian para surveyor serta memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku profesional di bidang survei dan pemetaan. Dengan pendekatan yang lebih modern dan inovatif, program-program seperti Kota Lengkap Samarinda 2024 dapat terealisasi secara optimal, memberikan dampak positif bagi tata ruang dan pembangunan kota.(*/Z)

Loading

By redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *