SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Tim Ahli Transformasi Digital, Ainun Najib memaparkan Roadmap Transformasi Digital 2025-2029 Kota Samarinda kepada Wali Kota Samarinda, Andi Hatun.
Pemaparan ini menyoroti langkah strategis untuk membangun sistem digital yang terintegrasi demi kemudahan layanan bagi masyarakat Samarinda.
Dalam paparannya, Ainun Najib membandingkan pendekatan digital antara Estonia, Singapura, dan kondisi Kota Samarinda. Ia menekankan perlunya membungkus kerumitan proses administrasi agar masyarakat tidak merasakan hambatan saat berinteraksi dengan pemerintah.
“Ada tiga tahapan utama: menyatukan data, sistem, atau paling tidak menstandarkan tata kelola dan interoperabilitasnya. Hal ini akan mempermudah layanan warga,” jelas Ainun Najib, Selasa (17/12/2024).
Ainun juga menyebut keunggulan framework Estonia yang memiliki estate building blocks, dengan tiga inti utama: e-identity, keamanan siber, dan sistem interoperabilitas data.
“Framework ini harus dibangun sebagai fondasi. Di sisi lain, Singapura lebih berfokus pada pengalaman pengguna dengan layanan yang citizen-centric meskipun proses backend-nya rumit,” tambahnya.
Ainun Najib menekankan pentingnya membangun fondasi digital secara bertahap sambil mengerjakan hasil cepat atau quick wins.
“Transformasi ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal transformasi bisnis proses antar instansi. Koordinasi satu atap dengan deadline yang jelas adalah kunci keberhasilannya,” paparnya.
Menanggapi paparan tersebut, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyambut baik langkah transformasi digital ini. Ia menegaskan pentingnya membentuk tim yang solid serta mendukung kebijakan remunerasi kompetitif.
“Pembentukan timnya harus jelas. Kapten dari Kominfo, koordinasi bisnisnya diperkuat, dan saya mendukung remunerasi yang profesional agar hasilnya berkualitas,” ujar Andi Harun.
Lebih lanjut, Andi Harun menegaskan komitmennya untuk mencari solusi pendanaan bagi implementasi roadmap tersebut. Ia menyatakan kesiapannya bahkan menggunakan dana pribadi jika diperlukan.
“Kalau ini demi kepentingan rakyat Samarinda, saya tidak batasi pengeluaran. Kalau perlu 5 atau 10 miliar, saya keluarkan. Namun saya optimis bisa cari solusi anggaran tanpa membebani,” tegasnya.
Andi Harun menegaskan bahwa program ini akan menjadi prioritas dalam penganggaran APBD.
“Saya pastikan ini jadi super prioritas. 2025, saya mau estimasi anggaran seluruh sektor sudah disusun. Jangan sampai kurang, estimasi kasar pun tidak masalah, yang penting kita siapkan dengan matang,” katanya.
Lebih lanjut, Andi Harun juga menyatakan kesiapan Pemerintah Kota Samarinda untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta, demi mewujudkan sistem digital yang efektif.
“Kami ingin tata kelola layanan pemerintah yang terintegrasi dan mudah diakses oleh warga,” ujarnya.
Di akhir pertemuan, Andi Harun menekankan bahwa komitmennya tidak akan mundur dalam mendukung transformasi digital ini.
“Mau meniru Estonia atau Singapura, yang jelas kita serius dan konsisten membangun layanan yang terbaik untuk rakyat Samarinda,” pungkasnya.(DV/MYG)