SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Pemerintah Kota Samarinda menetapkan status siaga bencana banjir setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang masih menunjukkan potensi hujan hingga 2 Februari mendatang. Keputusan ini diambil setelah melakukan kajian terhadap perkembangan situasi banjir dalam beberapa hari terakhir.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menjelaskan bahwa meskipun banjir masih terjadi di beberapa titik, pihaknya belum melihat urgensi untuk meningkatkan status menjadi tanggap darurat.

“Setelah melihat perkembangan dan kajian beberapa hari belakangan, kami belum merasa perlu untuk meningkatkan status menjadi tanggap darurat,” ujarnya kepada awak media, Kamis (30/1/2025).

Salah satu langkah yang diambil untuk mengurangi risiko banjir adalah pelepasan air dari waduk, yang dilakukan guna mencegah kemungkinan jebolnya waduk akibat volume air yang berlebihan.

“Pelepasan air ini dilakukan untuk menghindari potensi jebolnya waduk. Terlebih, dari laporan BWS, ketinggian air berada di level 8,1 meter pada 27 Januari lalu,” tambahnya.

Namun, pelepasan air ini ternyata memiliki dampak yang cukup besar bagi daerah sekitar, terutama karena kondisi tanggul di Sungai Karang Mumus (SKM) yang belum sepenuhnya tuntas. Beberapa titik bottleneck atau penyempitan aliran air menyebabkan air meluap ke permukiman warga.

“Dampak dari pelepasan air waduk ini diperparah oleh kondisi pembangunan tanggul di Sungai Karang Mumus yang belum tuntas. Terdapat beberapa titik bottleneck yang menyebabkan banjir,” ungkap Andi Harun.

Menghadapi situasi ini, pemerintah terus berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan instansi terkait untuk mempercepat penyelesaian proyek tanggul serta mencari solusi jangka panjang dalam pengelolaan banjir di Samarinda. Selain itu, tim pemantauan banjir juga terus melakukan pengawasan terhadap kondisi waduk dan aliran sungai guna mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan menjaga keselamatan diri serta keluarga.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan menjaga keselamatan diri serta keluarga,” pesan Andi Harun.(DV/MYG)

Loading

By redaksi