SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak diwajibkan untuk mengalokasikan anggaran APBD untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang berlangsung di Anjungan Karangmumus Balaikota Samarinda pada Minggu (16/2/2025).
Informasi tersebut diperoleh Andi setelah menerima arahan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto di kediaman pribadinya di Hambalang, Jakarta, pada 13-14 Februari 2025.
“Dalam arahannya, beliau secara lugas mengatakan bahwa daerah tidak wajib menyediakan anggaran melalui APBD untuk MBG. Beliau bahkan memberikan arahan alokasi anggaran tersebut dialihkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan rakyat. Seperti perbaikan sekolah,” terang Andi.
Arahan dari presiden tersebut sejalan dengan kebijakan yang selama ini diterapkan Andi Harun sebagai wali kota. Ia telah memberikan instruksi setiap tahunnya untuk melakukan perbaikan pada sekolah-sekolah di Samarinda.
“Kita juga secara bertahap memperbaiki sekolah-sekolah sampai pada tahun 2029. Sehingga di Tahun 2029, baik SD dan SMP, sudah dalam kondisi baik. Ini menjadi upaya kita memperbaiki tata kelola pelayanan publik,” tegasnya.
Selain itu, Andi Harun juga menyatakan bahwa APBD akan terus dialokasikan untuk peningkatan sektor kesehatan dan pengentasan kemiskinan.
Menanggapi kekhawatiran masyarakat mengenai kebijakan efisiensi anggaran, Andi menjelaskan bahwa efisiensi anggaran dilakukan di Kementerian/Lembaga (K/L) yang mengalami efisiensi sebanyak tiga kali. Hasil dari efisiensi tersebut diperkirakan mencapai Rp750 triliun atau setara dengan 44 miliar US Dollar.
Presiden juga menyatakan bahwa efisiensi anggaran ini tidak akan mengganggu operasional pemerintahan maupun pembangunan, karena item-item belanja yang diefisiensikan tidak menyangkut kegiatan operasional.
Hasil efisiensi sebesar Rp750 triliun tersebut akan dialokasikan ke dalam dua bidang.
“50 persen bakal dipakai untuk beberapa belanja strategis. Diantaranya penguatan pertahanan, belanja untuk program strategis nasional (PSN) seperti MBG, serta belanja penting yang pro rakyat lainnya,” papar Andi.
Separuhnya lagi akan diinvestasikan kembali melalui lembaga baru yang bernama Danantara.
“Proyek strategis ini diharapkan dapat menghasilkan kapitalisasi atau hasil yang berlipat ganda dari nilai investasi 20 miliar US Dollar,” tambahnya.
Melalui Danantara, diharapkan Indonesia dapat membangun fondasi ekonomi yang kokoh dan kuat tanpa bergantung pada pinjaman asing, sehingga dapat mandiri dengan kekayaan dan kekuatan bangsa sendiri.(DV/MYG)