SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) secara resmi meluncurkan program pendidikan gratis bernama Gratispol Generasi Emas pada Senin, (21/4/2025) di Plenary Hall GOR Kadrie Oening, Samarinda.

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, dalam sambutannya menekankan bahwa hari ini merupakan tonggak sejarah bagi masyarakat Kaltim. Ia menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah kunci untuk menghadapi masa depan, terutama dengan hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Ini adalah hari bersejarah bagi masyarakat Kaltim. Saya di sini sebagai pelayan masyarakat, dan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam peluncuran program Gratispol ini,” ungkap Rudy.

Ia menekankan pentingnya kemajuan pendidikan agar Kaltim tidak tertinggal dari kota-kota besar di Indonesia dan Asia. Program ini bertujuan untuk memperluas akses pendidikan dari PAUD hingga jenjang S3.

“Anak-anak kita seharusnya tidak hanya bersekolah selama 12 tahun, tetapi bisa mencapai 15 tahun atau lebih. Kita ingin SDM Kaltim mampu bersaing di tingkat nasional dan global,” tegasnya.

Program Gratispol juga mencerminkan komitmen Pemprov Kaltim dalam memanfaatkan bonus demografi. Rudy mengingatkan bahwa jika potensi anak muda tidak dimaksimalkan, Kaltim berisiko memiliki generasi yang kurang terampil di masa depan.

“Jika kita gagal, Kaltim akan dipenuhi orang-orang tanpa pengetahuan. Mari kita bersatu untuk mewujudkan Indonesia Emas,” tambahnya.

Rudy juga mengaitkan peluncuran program ini dengan peringatan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal yang sama, menekankan pentingnya melanjutkan perjuangan Kartini dalam pendidikan perempuan melalui inovasi kebijakan pendidikan.

“Ini bukan hanya tentang Kartini, tetapi juga tentang masa depan anak-anak kita dan bagaimana kita meningkatkan SDM mereka,” jelas Rudy.

Ia berharap tahun ajaran baru yang akan datang menjadi momentum untuk merealisasikan program pendidikan gratis ini, dan meminta seluruh kepala daerah di Kaltim untuk mencari solusi agar tidak ada anak yang putus sekolah.

“Saya minta kepada semua kepala daerah untuk mencari solusi bagi anak-anak kita, terutama yang kurang mampu,” pesannya.

Saat ini, hanya sekitar 12 persen warga Kaltim yang melanjutkan pendidikan tinggi, dan Rudy menargetkan angka tersebut dapat meningkat menjadi 25-30 persen dalam beberapa tahun ke depan.

“Jika kita mencapai 30 persen, InsyaAllah Kaltim akan mampu bersaing di tingkat nasional dan global,” tutupnya.

Dalam acara tersebut, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan 53 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kaltim sebagai mitra pelaksanaan pendidikan gratis.(DV/MYG)

Loading

By redaksi