SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Kampung Tenun yang terletak di Jalan Hos Cokro Aminoto, Samarinda Seberang, diproyeksikan sebagai langkah awal sosialisasi rencana besar Pemerintah Kota Samarinda untuk merevitalisasi kawasan permukiman kumuh.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menjelaskan bahwa lingkungan padat penduduk ini akan ditata secara menyeluruh melalui program konsolidasi tanah dan bangunan. Program ini tidak hanya sekadar bedah rumah, melainkan penataan kawasan secara komprehensif, yang mencakup pembongkaran rumah lama, pembangunan hunian permanen dengan tipe seragam, pelebaran jalan, penataan kabel listrik, serta penyediaan fasilitas pendukung.
“Semua rumah akan dibangun baru dengan tipe yang sama, jalan akan diperlebar, dan kabel-kabel akan diatur. Kami juga akan menyediakan area bermain anak, air bersih, dan ruang terbuka. Pemerintah yang akan membangun, warga hanya perlu menerima kunci,” ungkap Andi Harun saat meninjau Kampung Tenun pada Jumat (18/4/2025).
Ia menambahkan bahwa skema ini berbeda dari konsep rumah susun yang umum di kota besar. Mengingat Samarinda masih memiliki lahan yang cukup, hunian akan dibangun secara horizontal dalam bentuk rumah tipe 36, bukan vertikal. Namun, Andi Harun mengakui tantangan utama terletak pada penerimaan masyarakat.
“Program ini tidak akan berjalan jika masyarakat belum siap. Oleh karena itu, kami akan memulai dengan skala kecil, yaitu 10 hingga 20 rumah sebagai contoh. Jika berhasil, pada tahun 2026 kami akan melanjutkan ke kawasan lain,” jelasnya.
Pemkot Samarinda tidak hanya akan membangun rumah, tetapi juga melengkapi kawasan dengan fasilitas publik seperti posyandu, rumah ibadah, tempat pembuangan sampah terpadu, serta area hijau. Tim ahli dari berbagai bidang, termasuk arsitektur, tata ruang, teknik sipil, dan lingkungan, akan terlibat dalam perencanaan kawasan agar hasilnya optimal.
“Desainnya akan tetap menggunakan pendekatan komunitas. Kami akan mendengarkan terlebih dahulu apa yang diinginkan warga, baru kemudian kami buat gambaran visualnya,” tambahnya.
Andi Harun juga menekankan soal biaya, memastikan bahwa warga tidak perlu mengeluarkan dana sepeser pun untuk pembangunan rumah maupun fasilitas kawasan.
“Setahun bersabar, setelah itu mereka akan mendapatkan rumah baru, lingkungan yang sehat, air bersih, jalan lebar, dan sertifikat tanah. Semua gratis. Menarik, bukan?” tutup Andi Harun.
Ia berharap melalui program konsolidasi ini, dapat tercipta hunian yang layak dan lingkungan yang sehat di tengah kota Tepian.(ADV-DISKOMINFO/SMD/MYG)