SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Ruang olahraga GOR 27 September Universitas Mulawarman (UNMUL) ramai dipenuhi semangat anak muda, Sabtu pagi (26/4/2025). Mereka bukan sekadar datang untuk jalan sehat atau ikut kuis, melainkan jadi bagian dari gelombang perubahan gaya hidup sehat lewat Roadshow ‘Si Paling Megang’,kampanye nasional yang tengah gencar mengajak remaja Indonesia lebih peduli gizi dan aktif bergerak.

Kegiatan yang diinisiasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda ini menggandeng Kementerian Kesehatan RI dan World Food Programme (WFP). Lebih dari 150 remaja hadir dan terlibat langsung dalam berbagai aktivitas mulai dari scavenger hunt hingga talk show bersama pakar gizi anak dr. Joko Purnomo Heroanto, dan Zaynna, Duta Pariwisata Kaltim sekaligus pegiat olahraga.

“Kita sadar, penyakit tak menular seperti jantung dan stroke kini merangkak naik di Kaltim. Maka, penting sejak sekarang kita dorong anak muda mulai menerapkan pola hidup sehat. Bukan sekadar kampanye, tapi jadi gerakan kolektif,” ungkap Ismid Kusasih, Kepala Dinkes Samarinda.

Roadshow ini adalah bagian dari kampanye nasional ‘Si Paling Megang’ (Menyala dengan Gerak dan Gizi Seimbang), yang menyesuaikan pesan kesehatannya dengan dunia anak muda: interaktif, digital, dan menyenangkan. Mulai dari resep sehat yang mudah diikuti, tips olahraga ringan, hingga platform daring yang bisa dipantau lewat aplikasi resmi.

“Anak muda itu pondasi bangsa. Kalau mereka tidak sehat, bagaimana bisa kita bicara soal Indonesia Emas 2045?” kata Jennifer Rosenzweig, Country Director WFP Indonesia, dalam sambutannya.

Ia menegaskan, roadshow semacam ini bukan hanya event seremonial, tapi bagian dari upaya transformasi sosial yang lebih luas.

Menariknya, peserta juga diajak mencatat asupan makanan dan aktivitas fisik mereka lewat aplikasi ‘Si Paling Megang’. Bukan sekadar pencatatan, tapi sebagai cermin diri dan upaya bertahap menyusun pola hidup yang lebih sehat. Kompetisi ini didesain dengan semangat kolaboratif dan edukatif, mempertemukan teknologi dengan edukasi kesehatan yang fun.

Dalam beberapa sesi daring, peserta juga dibekali pengetahuan dari para ahli gizi, pelatih kebugaran, dan influencer muda yang aktif mempromosikan gaya hidup sehat. Dengan pendekatan kekinian, kampanye ini hadir tidak untuk menggurui, melainkan menemani anak muda dalam memahami tubuh dan kesehatannya.

Menurut dr. Elvieda Sariwati, Direktur Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Kemenkes RI, ini adalah respons terhadap makin maraknya obesitas dan hipertensi remaja akibat pola makan tidak seimbang dan minim gerak.

“Kita masuk lewat pintu yang mereka pahami media sosial, komunitas, dan konten kreatif. Biar mereka merasa ini milik mereka,” katanya.

Kegiatan ini membuktikan bahwa kampanye kesehatan tidak harus kaku dan formal. Gaya penyampaian yang santai, konten yang relatable, serta platform digital yang mudah diakses menjadikan pesan sehat lebih mudah diterima dan diterapkan.

Dengan menggandeng berbagai pihak, ‘Si Paling Megang’ sukses menjadikan anak muda sebagai aktor utama, bukan hanya objek kampanye.

“Gerakan ini sangat bisa direplikasi di daerah lain. Formatnya fleksibel, pendekatannya akrab, dan pesannya kuat,” kata Ismid.

Bila gerakan ini terus dikawal dan dikembangkan, bukan tidak mungkin generasi sehat yang dicita-citakan bisa tumbuh dari ruang-ruang seperti GOR hari ini, dimulai dari langkah ringan, tawa hangat, dan tubuh yang makin sadar akan kesehatannya sendiri.(ADV/DV/MYG)

Loading

By redaksi