SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Kota Samarinda mencatatkan tonggak sejarah baru dalam upaya menarik investasi asing, khususnya di sektor kesehatan. Untuk pertama kalinya, investor global dari Australia menunjukkan minatnya, dengan proyek pembangunan RSUD Inche Abdoel Moeis yang bertaraf internasional memasuki tahap kunjungan lapangan pada Selasa (22/4/2025).

Delegasi Australia yang hadir dalam kunjungan tersebut terdiri dari Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, Investment Officer dari Kedutaan Besar Australia, Florida Ompusunggu, serta jajaran Konsulat Jenderal Australia. Mereka meninjau fasilitas rumah sakit didampingi oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun, sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam menjalin kerjasama strategis ini.

Andi Harun menjelaskan bahwa proyek ini akan menjadi yang pertama di Indonesia yang dikerjakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di sektor rumah sakit tanpa menggunakan dana APBD. Ia mengungkapkan kebanggaan dan rasa lega, mengingat proses mendatangkan investasi ini memakan waktu lebih dari dua tahun.

“Selama kurang lebih 2,5 tahun, kami berjuang untuk membangun kepercayaan. Prosesnya tidak singkat, tetapi alhamdulillah, hasilnya kini mulai terlihat,” ungkap Andi Harun.

Pembangunan rumah sakit internasional ini ditargetkan untuk dimulai tahun ini, dengan estimasi penyelesaian pada tahun 2027.

“Kami berharap dalam satu hingga satu setengah tahun ke depan, progresnya akan signifikan. Target kami adalah rumah sakit ini sudah dapat dioperasikan paling lambat pada tahun 2027,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Todd Dias menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan komitmen serius dari Pemkot Samarinda. Ia menilai kerja sama ini sebagai langkah penting yang tidak hanya strategis secara ekonomi, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan layanan kesehatan masyarakat.

“Merupakan kehormatan bagi kami terlibat dalam proyek pertama Australia di sektor kesehatan di sini. Investasi seperti ini harus saling menguntungkan, baik untuk investor maupun masyarakat lokal,” ujar Todd.

Todd juga menekankan pentingnya proyek ini sebagai fondasi penguatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Australia di luar sektor pertambangan. Ia menambahkan bahwa sistem kesehatan yang baik adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup di kedua negara.

“Semoga ke depan, saya bisa kembali ke Samarinda bukan hanya untuk berbicara, tetapi untuk menghadiri peresmian rumah sakit ini,” tambahnya.

Investasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Samarinda dan Kalimantan Timur, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru, memfasilitasi transfer teknologi medis, serta menjadi contoh keberhasilan skema KPBU di sektor kesehatan di Indonesia.(ADV-DISKOMINFO/SMD/MYG)

Loading

By redaksi