SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com — Komitmen Dinas Kesehatan Kota Samarinda dalam memperkuat pelayanan kesehatan berbasis masyarakat terus berlanjut. Melalui pelaksanaan Workshop 25 Keterampilan Dasar Kader Posyandu Angkatan II Tahun 2025, sebanyak 60 kader kembali dibekali dengan kompetensi penting demi mendukung transformasi layanan kesehatan primer.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 14 hingga 16 April 2025, di UPTD Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Sama seperti pada Angkatan I, peserta dibagi ke dalam dua kelas kecil untuk memastikan proses pembelajaran berjalan lebih interaktif dan aplikatif.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Samarinda, dr. Rudy Agus Riyanto — mewakili Kepala Dinkes — menyampaikan bahwa Posyandu memiliki peran strategis sebagai ujung tombak layanan kesehatan dasar berbasis siklus hidup.
“Melalui penguatan kompetensi kader ini, diharapkan layanan kesehatan primer berbasis siklus hidup — mulai dari bayi, balita, remaja, dewasa hingga lansia — dapat berjalan optimal di semua Posyandu,” ujarnya.
Para peserta mendapatkan materi dari narasumber berpengalaman seperti Edy Gunawan, SKM, MKM; P. Rupian Nur Amin, SKM; dr. Rudy Agus Riyanto; dr. Erwin Suherman; Anis Kurnia Maitri, S.Gz, MPH; serta dr. Ira Despita. Materi meliputi pengelolaan Posyandu, komunikasi efektif, layanan ibu dan anak, kesehatan remaja hingga lansia.
Tak hanya teori, kegiatan ini juga memberikan praktik langsung melalui roleplay dan simulasi, termasuk pembuatan laporan sebagai keterampilan administratif yang wajib dikuasai oleh kader.
Salah satu peserta, Nurlina, kader dari Puskesmas Sungai Siring, mengungkapkan antusiasmenya mengikuti workshop ini.

“Banyak ilmu baru yang kami dapat, terutama soal cara berkomunikasi yang benar saat menghadapi warga. Praktik roleplay-nya sangat membantu kami memahami situasi nyata di lapangan,” ujarnya.
Senada dengan itu, peserta lain, Fitriani dari Puskesmas Sidomulyo, menyampaikan apresiasinya terhadap pendekatan pembelajaran yang menyenangkan.
“Penyampaian materi tidak membosankan. Kami dilatih berpikir kritis dan bekerja tim. Ini sangat bermanfaat untuk kami di Posyandu,” kata Fitriani.
Workshop ini merupakan bagian dari persiapan implementasi Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) di Samarinda — selaras dengan kebijakan transformasi sistem kesehatan nasional dari Kementerian Kesehatan RI.
Dukungan penuh diberikan melalui APBD Dinas Kesehatan Samarinda dan Bantuan Keuangan (BANKEU) dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2025.(zz)