SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Belum meratanya pembangunan di sejumlah wilayah Samarinda, seperti di Kecamatan Palaran dan Loa Janan Ilir, menjadi perhatian Komisi III DPRD Samarinda. Anggota Komisi III, Aan Andriansyah, mengajak masyarakat untuk lebih aktif memanfaatkan berbagai jalur pengusulan pembangunan yang tersedia.
Menurut Aan, meskipun pembangunan daerah mengacu pada skala prioritas, masyarakat tetap memiliki ruang untuk memperjuangkan kebutuhannya melalui skema-skema anggaran yang disediakan pemerintah.
“Ada banyak mekanisme yang bisa digunakan. Jangan hanya terpaku pada APBD Kota Samarinda. Kita punya Pro Bebaya, Musrenbang, dan juga pokir anggota dewan,” kata Aan, Jumat (16/5/2025).
Ia menjelaskan, program Pro Bebaya yang digagas Pemkot Samarinda memberikan porsi besar untuk pembangunan infrastruktur, yaitu sebesar 60 persen, sementara 40 persennya difokuskan pada pemberdayaan masyarakat.
“Pro Bebaya itu peluang besar. Tinggal bagaimana masyarakat dan RT aktif mengusulkan. Kalau ternyata anggarannya tidak cukup, bisa dilanjutkan lewat Musrenbang. Kalau belum juga lolos, bisa lewat pokir DPRD,” jelasnya.
Aan menambahkan bahwa dirinya kerap menyampaikan informasi ini dalam agenda reses, agar masyarakat memahami alur pengusulan dan tidak hanya menunggu perhatian dari pemerintah.
Meski demikian, ia tetap mengingatkan bahwa dana pokir setiap anggota DPRD terbatas, dan tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan prioritas di lapangan.
“Makanya penting untuk menyampaikan kebutuhan dengan jelas, agar kami bisa perjuangkan sesuai kapasitas yang ada,” pungkasnya.
Dengan partisipasi warga yang aktif dan terorganisir, Aan berharap pembangunan bisa lebih merata dan tepat sasaran di seluruh wilayah Samarinda.(ADV*)
![]()
