SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim kini memberi perhatian lebih pada kebangkitan olahraga tradisional yang tergabung dalam payung Induk Organisasi Olahraga (Inorga). Pihaknya ingin mendorong cabor yang ada di Inorga menjadi identitas kultural daerah.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Saputra Sugiarta menjelaskan bahwa jenis-jenis inorga ini telah menjadi bagian dari warisan budaya yang layak diangkat sejajar dengan cabang olahraga prestasi.
“Olahraga yang dikenal masyarakat umumnya cabor, padahal inorga justru sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari karena berasal dari budaya lokal,” ujar Bagus, Rabu (28/5/2025).
Saat ini, terdapat 89 jenis inorga yang diakui di seluruh Indonesia. Di Kalimantan Timur sendiri, geliat komunitas olahraga tradisional mulai menunjukkan kemajuan. Menyumpit, panahan tradisional, dan enggrang menjadi tiga di antara jenis yang dinilai paling berkembang. Ketiganya bukan hanya populer, tapi mulai diorganisir secara serius dengan pelatih dan struktur kejuaraan yang mulai mapan.
“Ini bukan sekadar olahraga, tapi juga cara kita menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal,” jelasnya.
Bahkan, panahan tradisional kini telah masuk dalam daftar pertandingan resmi di berbagai ajang nasional dan internasional. Kaltim pun bersiap menjadi tuan rumah ajang olahraga budaya besar, Tafisa Asian Games 2026, yang akan mempertandingkan olahraga tradisional ini secara resmi.
“Harapan kami, olahraga-olahraga berbasis budaya ini bisa tumbuh seimbang dengan cabor-cabor besar. Ini bukan hanya tentang kebugaran, tapi juga jati diri daerah,” pungkas Bagus.
Melalui pendekatan pelibatan komunitas, peningkatan kapasitas pelatih, dan promosi berkelanjutan, Dispora Kaltim ingin menjadikan olahraga tradisional bukan hanya sebagai hiburan lokal, tetapi bagian dari gerakan kebugaran nasional yang berakar kuat pada identitas budaya.(ADV/DISPORA KALTIM)