
SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Gairah masyarakat terhadap balap motor tidak hanya dibaca sebagai tren olahraga oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim), tapi juga sebagai peluang strategis dalam membangkitkan ekonomi daerah berbasis sport tourism.
Salah satu langkah konkret yang kini sedang disiapkan adalah pembangunan sirkuit balap permanen di kawasan Stadion Utama Palaran, Samarinda.
Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma, mengungkapkan bahwa ide pembangunan ini lahir dari keterbatasan infrastruktur yang ada saat ini, termasuk Sirkuit Kalan yang sering digunakan namun dinilai belum ideal.
“Kami ingin kerja sama dengan pengelola Sirkuit Kalan karena peminat balap di sini cukup tinggi. Tapi sirkuit itu perlu direnovasi dan statusnya milik Pemkot,” jelas Agus.
Karena terkendala kondisi dan kepemilikan lahan, Dispora memilih untuk mengembangkan opsi lain dengan memanfaatkan area luas yang belum tergarap di sekitar Stadion Palaran. Rencana ini juga diproyeksikan menjadi investasi jangka panjang bagi pembangunan infrastruktur olahraga sekaligus wisata.
“Kami rencanakan sirkuit permanen di sekitar Stadion Palaran karena lahannya masih banyak. Kalau di lokasi saat ini, lahannya terbatas, jadi sifatnya hanya sementara,” tambahnya.
Lebih dari sekadar tempat adu kecepatan, Dispora melihat potensi besar yang bisa digarap dari event balap, terutama dalam mendorong pertumbuhan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). Event balapan, menurut Agus, menjadi daya tarik tersendiri bagi publik dan membuka peluang ekonomi yang luas.
“Balapan ini kan termasuk dalam sport tourism. Jadi bisa jadi tontonan yang menarik dan sekaligus memberi ruang bagi UMKM,” ujarnya.
Sembari menanti realisasi pembangunan sirkuit permanen, Dispora tetap memberi ruang bagi penyelenggara balapan yang ingin menggelar event di lokasi sementara. Namun, ada syarat utama yang harus dipenuhi, yakni kepatuhan terhadap prosedur dan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Event apa pun boleh, asal mengikuti prosedur dan berkontribusi ke PAD, itu yang utama,” tegas Agus.
Dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan berpihak pada potensi lokal, Dispora Kaltim berharap geliat dunia balap di daerah ini tak hanya sebatas hiburan, tapi juga menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi dan bagian dari wajah baru sport tourism di Benua Etam.(ADV/DISPORA KALTIM)
![]()
