SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ia menyebut penguatan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) sebagai langkah strategis yang harus dimaksimalkan hingga ke pelosok daerah.
Berdasarkan data yang dihimpun Pemerintah Provinsi Kaltim melalui aplikasi Simfoni PPPA, tercatat 3.055 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi sepanjang 2022 hingga 2024, dengan jumlah korban mencapai 3.298 orang. Fakta ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
“Angka ini sangat memprihatinkan. Tidak cukup hanya dibahas, tetapi harus direspons dengan aksi nyata di lapangan,” ujar Seno Aji beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan bahwa persoalan kekerasan merupakan persoalan mendesak yang harus ditangani secara lintas sektor dan berkelanjutan.
Seno juga menyebut bahwa program DRPPA telah dijalankan sejak 2020 di berbagai wilayah Indonesia. Hingga April 2024, tercatat sebanyak 1.967 desa dan kelurahan di 71 kabupaten/kota telah mengimplementasikan program tersebut. Di Kaltim, inisiatif ini dinilai penting untuk menjadi benteng awal dalam melindungi kelompok rentan.
Lebih lanjut, Seno Aji menekankan pentingnya mendorong setiap kabupaten/kota agar memenuhi indikator sebagai Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Saat ini, sembilan daerah di Kaltim telah menyandang status tersebut. Ia berharap Mahakam Ulu bisa segera menyusul untuk melengkapi sepuluh daerah di Kaltim dengan kategori KLA.
“Harapan kami, seluruh daerah di Kaltim benar-benar ramah terhadap perempuan dan anak. Ini bukan hanya target administratif, tapi tentang memastikan masa depan generasi kita aman dan terlindungi,” ucapnya.
Ia menegaskan, keberhasilan perlindungan perempuan dan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif masyarakat, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan.
“Kalau kita ingin Kaltim benar-benar menjadi rumah yang layak untuk semua, maka perlindungan perempuan dan anak harus jadi prioritas bersama,” tutupnya.(MYG)