Kukar, Cakrawalakaltim.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memastikan belum ditemukan kasus aktif Covid-19 hingga pertengahan Juni 2025. Meski situasi relatif aman, masyarakat diimbau tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan dasar.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kukar, Kusnandar, mengatakan bahwa saat ini Covid-19 telah dikategorikan sebagai endemi. Artinya, virus tetap ada di tengah masyarakat dan berpotensi menular sewaktu-waktu, sebagaimana penyakit menular lainnya.
“Covid-19 kini telah masuk dalam kategori endemi, bukan lagi pandemi. Artinya, virus tersebut tetap ada dan dapat menular kapan saja, sebagaimana penyakit menular lainnya,” ujar Kusnandar saat ditemui pada Jumat (13/6/2025).
Ia menegaskan, hingga saat ini belum ada laporan kasus aktif yang masuk ke Dinas Kesehatan Kukar. Namun, kehati-hatian tetap diperlukan. Masyarakat dianjurkan untuk tetap menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat.
“Sampai sekarang belum ada laporan kasus. Tapi virusnya masih ada di sekitar kita. Jadi tetap perlu kewaspadaan, seperti memakai masker saat di kerumunan, mencuci tangan, dan menjaga pola hidup sehat,” tambahnya.
Terkait kabar kemunculan varian baru, Kusnandar memastikan situasi masih terkendali. Dinkes Kukar telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dan belum menemukan indikasi lonjakan kasus yang perlu dikhawatirkan.
“Sempat ada varian baru yang terdeteksi di rumah sakit. Namun, hasil koordinasi dengan Dinkes Provinsi Kaltim menyimpulkan bahwa kondisi masih terkendali dan belum ada hal yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan,” katanya.
Ia menegaskan, seluruh puskesmas di Kukar telah diarahkan untuk tetap siaga dalam menghadapi potensi penyebaran virus. Edukasi kepada masyarakat terus digencarkan untuk mencegah munculnya klaster baru.
“Kita tidak perlu panik, tapi jangan juga lengah. Ini sudah kami arahkan ke semua puskesmas di Kukar,” tuturnya.
Menjelang kepulangan jemaah haji dalam waktu dekat, Dinkes Kukar juga telah menyiapkan prosedur pemantauan kesehatan. Pemeriksaan awal akan dilakukan oleh Balai Karantina Kesehatan di titik kedatangan. Jika ditemukan gejala, penanganan lanjutan akan dilakukan oleh tim kesehatan dari kabupaten.
“Prosedurnya sudah kami siapkan. Pemeriksaan dilakukan oleh balai karantina, dan kami siap menindaklanjuti jika ada yang perlu isolasi atau pengobatan,” jelasnya.
Ia kembali mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri jika mengalami gejala umum seperti demam, batuk, atau sesak napas.
“Kita mengedepankan kesadaran masyarakat. Jika merasa demam, batuk, atau sesak, segera periksa ke puskesmas. Isolasi mandiri tetap dianjurkan jika ada gejala,” tutupnya. (adv/diskominfo-kukar)