SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com — Sekretaris Komisi I DPRD Samarinda, Ronal Stephen Loteng, menyatakan dukungannya terhadap program zero tambang batu bara di Kota Samarinda yang akan diberlakukan mulai tahun 2026. Ia menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan tambang yang masih aktif seharusnya sudah mulai melakukan penyesuaian sejak wacana ini disosialisasikan oleh pemerintah kota beberapa tahun terakhir.
Pernyataan itu disampaikan Ronal menanggapi masih adanya perusahaan yang memegang izin usaha pertambangan jangka panjang, seperti PT Bara Bintang Energi (BBE), di tengah rencana Pemerintah Kota Samarinda mengakhiri aktivitas pertambangan dalam wilayah kota.
Menurutnya, Pemkot Samarinda telah cukup lama memberikan sinyal penghentian aktivitas tambang batu bara dalam kota. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan tambang seharusnya tidak lagi terkejut dan mulai berbenah sejak dini.
“Saya pikir sih ini kan sosialisasi yang sudah disampaikan oleh Pemkot Samarinda dari tahun-tahun sebelumnya. Otomatis kepada mereka, pihak tambang yang sudah menggunakan atau mendapatkan itu, memang sudah harus berbenah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ronal menegaskan bahwa dirinya mendukung penuh program zero tambang sebagai langkah strategis untuk mengurangi risiko banjir dan memulihkan daya dukung lingkungan di Kota Samarinda. Ia menilai, lahan-lahan eks tambang harus segera dialihfungsikan menjadi kawasan resapan air atau ruang terbuka hijau.
“Saya men-support program zero tambang untuk Samarinda karena kita dalam rangka untuk mengurangi risiko banjir. Jadi otomatis, lahan-lahan tersebut itu harusnya digunakan sebagai tempat serapan air,” tegasnya.
Komisi I DPRD Samarinda berharap seluruh pihak, termasuk perusahaan tambang, dapat menunjukkan komitmen yang sama dalam mewujudkan tata kelola lingkungan kota yang berkelanjutan dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas.(ADV/DPRD SAMARINDA)