Kukar, Cakrawalakaltim.com – Kasus stunting di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, mengalami penurunan signifikan berkat kolaborasi intensif antara kader Posyandu, tenaga kesehatan, dan pemerintah desa.
Kepala Desa Muara Enggelam, Madi, menyebut Posyandu sebagai ujung tombak deteksi dini dan edukasi kepada masyarakat.
“Peran Posyandu di desa kami juga menjadi ujung tombak dalam mendeteksi dini dan memberikan edukasi langsung kepada masyarakat terkait stunting,” ujarnya, pada Rabu (16/7/2025).
Madi mengakui bahwa masih banyak orang tua yang tidak menyadari anaknya mengalami stunting karena anak terlihat aktif. Padahal, saat diperiksa, tinggi dan berat badannya tidak sesuai dengan usianya. Hal ini mempertegas pentingnya peran kader dalam memberikan pemahaman langsung kepada keluarga.
“Kader Posyandu sangat penting dalam upaya penanganan stunting, terutama untuk memberikan penjelasan dan edukasi kepada orang tua,” tegasnya.
Upaya penanggulangan stunting di desa ini juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) serta Dinas Kesehatan (Dinkes).
Pelatihan dan pendampingan teknis rutin diberikan kepada kader untuk memastikan intervensi berjalan tepat sasaran.
“Kader-kader kami mendapat berbagai pelatihan dan pendampingan teknis langsung dari DPMD dan Dinkes mulai dari sosialisasi, pendataan hingga pelaksanaan,” jelas Madi.
Kegiatan edukasi dilakukan dua hingga tiga kali setiap bulan, disertai pemberian makanan sehat bagi balita dan ibu hamil. Bahkan, pihak desa pernah mendatangkan dokter spesialis untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap anak-anak.
Terakhir, Madi berharap upaya ini dapat membawa perubahan yang positif dan menekan angka stunting di Desa Muara Enggelam.
“Harapannya, anak-anak di Muara Enggelam bisa tumbuh sehat, kuat, dan cerdas demi masa depan yang lebih baik. Dan semoga angka stunting di desa kami dapat terus turun,” tutupnya. (adv/diskominfo-kukar)