SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda memastikan juru parkir (jukir) lama tidak akan kehilangan pekerjaan dengan diberlakukannya sistem parkir berlangganan. Mereka justru akan direkrut dan dibina agar bekerja sesuai aturan serta terbebas dari praktik pungutan liar (pungli).
Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan (LLJ) Dishub Samarinda, Didi Zulyani, menegaskan keberadaan jukir lama tetap menjadi bagian penting dalam sistem baru ini.
“Harapan kami, mereka ini justru jadi bagian dari pemerintah. Kita akan rekrut, bina dan arahkan,” ujarnya belum lama ini.
Ia menjelaskan, salah satu tujuan penerapan parkir berlangganan adalah menghapus pungli yang selama ini sulit dikendalikan. Meski sebagian jukir telah menyetor retribusi resmi, masih ada yang memungut biaya tambahan di luar pengawasan pemerintah.
“Kalau masyarakat ikut sistem berlangganan dan jukirnya tertib, pelayanan parkir bisa lebih nyaman dan aman. Tidak ada lagi pungutan liar di lapangan,” tegasnya.
Dalam skema yang tengah dirancang, kendaraan pelanggan akan dilengkapi stiker dan kartu khusus. Pembayaran dilakukan secara non-tunai melalui sistem digital, dengan tarif diperkirakan Rp480 ribu per tahun untuk roda dua dan Rp1 juta per tahun untuk roda empat.
Dishub juga tengah menyusun peta lokasi parkir resmi di Samarinda sebagai bagian dari sosialisasi kepada masyarakat. Pemetaan ini bertujuan agar warga dapat membedakan titik parkir resmi dengan parkir liar.
“Selama ini masyarakat sering mengikuti kebiasaan, bukan aturan. Sosialisasi berbasis peta akan memudahkan mereka taat aturan,” jelas Didi.
Pengawasan sistem baru ini akan melibatkan TNI, Polri, dan Satpol PP. Menurutnya, kolaborasi lintas instansi sangat diperlukan karena parkir liar telah menjadi persoalan kronis di kota tersebut.
Jika nantinya pengelolaan retribusi bekerja sama dengan pihak perbankan, Dishub memastikan sistem tetap berbasis digital dan non-tunai untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas.
“Tim sudah dibentuk dan mulai menyusun skema awal parkir berlangganan supaya sistem ini tidak hanya jalan di perencanaan, tapi juga kuat di lapangan,” pungkasnya.(MYG)