SAMARINDA, Cakrawakaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menyiapkan tiga lahan untuk pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Suwarso, usai meninjau dapur SPPG Samarinda Ulu II, Rabu (27/8/2025).

Menurutnya, lahan yang akan digunakan merupakan aset Pemkot yang telah melewati proses verifikasi.

“Ada lima lokasi yang dicek bersama Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), Kejaksaan Negeri, dan Satuan Tugas Makan Bergizi Gratis (Satgas MBG). Dari hasil verifikasi, tiga titik siap dipakai,” ujarnya.

Tiga titik tersebut berada di Tanah Merah, Jalan Panjaitan, dan Jalur 2 Stadion Madya Sempaja. Sebagian lahan masih miring, namun pemkot berkomitmen melakukan perataan sebelum pembangunan dimulai.

“Prinsipnya, lahan yang belum rata akan kita tangani. Dengan sedikit pekerjaan, sudah bisa digunakan,” tambahnya.

Pemkot bersama mitra juga tengah menyiapkan dokumen berupa surat dukungan dan keterangan kepemilikan tanah. Berkas tersebut wajib diunggah ke portal Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai syarat pembangunan.

“Setelah ada surat dukungan dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota, proses bisa jalan,” katanya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melibatkan banyak pihak, mulai dari organisasi perangkat daerah, kejaksaan, TNI, hingga Polri. Seluruh pihak ikut mengawasi agar pembangunan dapur berjalan transparan.

“Kita ingin program ini bersih, akuntabel, dan benar-benar untuk kesejahteraan siswa,” jelasnya.

Dengan penambahan dapur baru, distribusi makanan bergizi gratis ditargetkan menjangkau lebih banyak sekolah. Saat ini baru empat sekolah di Samarinda Ulu II yang menerima manfaat. Jika 60 titik SPPG yang diajukan ke BGN lolos verifikasi, cakupan program akan meluas ke seluruh wilayah kota.

Selain membangun dapur baru, lokasi juga diperhatikan agar tidak jauh dari sekolah. Jarak maksimal yang dipertimbangkan sekitar enam kilometer agar kualitas makanan tetap terjaga.

“Dapur harus dekat dengan sekolah. Karena tanpa pengawet, makanan maksimal bertahan empat jam,” tegasnya.

Rencana pembangunan dapur ini disambut baik masyarakat dan orang tua siswa. Suwarso menegaskan, keberadaan dapur tambahan akan menjadi penopang utama keberlanjutan program makan bergizi gratis di Samarinda.(MYG)

Loading

By redaksi