SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda mengapresiasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kalimantan Timur atas dukungannya dalam pelaksanaan skrining kesehatan anak melalui bakti sosial di Puskesmas Lok Bahu, Sabtu (9/8/2025).

Kegiatan ini memeriksa kesehatan 100 anak, terdiri dari 70 anak dengan gangguan pertumbuhan dan 70 anak dengan gangguan perkembangan.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Samarinda, dr Rudy Agus Arianto, menyebut partisipasi IDAI sebagai bentuk nyata Pediatric Social Responsibility (PSR) yang diharapkan.

“Jadi mereka memberikan penguatan para kader kemarin. Mereka dilatih tentang ASI, konseling menyusui. Hari ini, para dokter spesialis anak bisa melakukan pemeriksaan kepada para balita,” ujarnya.

Rudy menjelaskan, skrining dibantu tenaga kesehatan yang telah dilatih tim Kesmas, sedangkan pemeriksaan akhir dilakukan dokter spesialis anak.

“Skriningnya dibantu oleh petugas kesehatan yang sudah dilatih tim Kesmas. Kemudian nanti pemeriksaan akhirnya oleh dokter spesialis anak,” terangnya.

Ia berharap kegiatan ini menjadi program berkelanjutan mengingat banyak warga yang terkendala untuk memeriksakan anaknya ke dokter spesialis, salah satunya karena masalah transportasi.

“Jadi mudah-mudahan kegiatan ini tidak hanya sekali. Jadi bisa di waktu-waktu tertentu, dokter spesialis anak bisa kita panggil untuk datang ke puskesmas dan memberikan pemeriksaan gratis seperti ini,” harapnya.

Ketua IDAI Kaltim, dr Diane Meutya Supit, mengatakan bakti sosial ini dilaksanakan serentak di 10 kabupaten/kota, termasuk Samarinda.

Kelurahan Lok Bahu dipilih karena angka stunting di wilayah ini cukup tinggi.

“Jadi karena cakupan di sini ternyata ada 2 ribuan bayi balita yang angka stuntingnya tinggi,” bebernya.

Dalam skrining, pihaknya mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, serta menilai perkembangan anak di empat aspek, yaitu motorik halus, motorik kasar, bahasa-bicara, dan kemandirian sosial.

“Perkembangan diskriningnya itu 4 aspek perkembangan. Ada motorik halus, kasar, bahasa bicara, dan kemandirian sosial,” katanya.

Menurutnya, kegiatan ini diharapkan membantu mewujudkan generasi yang tumbuh sehat dan berkembang secara optimal.(MYG)

Loading

By redaksi