SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Sebanyak 400 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, menerima bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) yang disalurkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kamis (4/9/2025).

Bantuan tersebut berupa 25 kilogram beras untuk setiap KK dengan total distribusi mencapai 10 ton. Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah menekan dampak lonjakan harga beras sekaligus menjaga stabilitas pangan masyarakat.

Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, menegaskan bahwa pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Menurutnya, pemenuhan pangan tidak hanya soal fisik dan mencegah kelaparan, tetapi juga berpengaruh terhadap kecerdasan dan kualitas hidup warga.

“Pangan tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga memiliki peran besar dalam peningkatan kecerdasan bangsa agar kita semua dapat menjadi manusia yang sehat, cerdas, aktif, dan produktif,” ujar Saefuddin.

Ia menjelaskan, dasar pelaksanaan program ini merujuk pada Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 9 Tahun 2023, yang mengatur penyaluran cadangan pangan untuk mengatasi kekurangan pangan, gejolak harga, hingga situasi darurat. Karena itu, distribusi bantuan harus tepat sasaran agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat.

Saefuddin juga menyoroti tantangan ketahanan pangan di Samarinda, terutama tingginya harga beras dan peredaran beras oplosan. Kondisi tersebut dinilai memberi tekanan bagi keluarga rentan sehingga pemerintah harus segera mengambil langkah intervensi.

“Melalui program ini, kami ingin menegaskan bahwa keberpihakan dan kepedulian pemerintah diwujudkan dalam aksi nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.

Karang Anyar dipilih sebagai lokasi penyaluran karena masuk kategori cukup rentan pangan berdasarkan Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA). Pemerintah berharap distribusi bantuan dapat memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Saefuddin menambahkan, bantuan beras ini diharapkan tidak hanya meringankan beban warga, tetapi juga mendukung perbaikan gizi dan kualitas hidup.

“Semoga bantuan ini benar-benar memberikan manfaat, meningkatkan kualitas hidup, dan menciptakan kondisi sosial yang lebih harmonis,” ucapnya.

Ia menekankan, keberhasilan program ketahanan pangan tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga ketahanan pangan. Partisipasi aktif seluruh warga sangat diperlukan,” pungkasnya.(MYG)

Loading

By redaksi