SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menegaskan komitmennya menghadirkan pelayanan kesehatan yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Salah satu langkah nyata adalah mengadakan pelatihan bahasa isyarat bagi 100 tenaga kesehatan dan non-kesehatan.

Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, menekankan pentingnya penguasaan bahasa isyarat sebagai keterampilan dasar tenaga medis maupun administrasi di fasilitas kesehatan.

“Bahasa isyarat adalah kunci untuk menghadirkan layanan yang lebih inklusif, komunikatif, dan humanis bagi pasien tuli. Dengan keterampilan ini, petugas kesehatan bisa memahami kebutuhan mereka dengan lebih baik,” ujar Jaya, Kamis (25/9/2025).

Pelatihan ini diikuti peserta dari berbagai puskesmas, rumah sakit, hingga dinas kesehatan kabupaten/kota. Dinkes Kaltim turut menggandeng Ikatan Kebersamaan Anak Tuli (IKAT) Samarinda sebagai narasumber untuk memberikan perspektif nyata terkait budaya tuli dan kebutuhan komunikasi sehari-hari.

Materi yang diberikan meliputi pengenalan abjad jari, kosakata medis dalam bahasa isyarat, kebijakan pemerintah tentang hak disabilitas, hingga role play simulasi komunikasi antara petugas dan pasien tuli. Menurut Jaya, keterampilan ini akan memudahkan petugas dalam melakukan anamnesis dan edukasi kesehatan secara tepat sasaran.

Ia menegaskan bahwa lulusan pelatihan diharapkan menjadi penggerak perubahan di tempat kerja masing-masing, sehingga praktik layanan kesehatan inklusif bisa menyebar lebih luas.

“Program ini wujud nyata komitmen Pemprov Kaltim dalam melaksanakan amanat undang-undang pemenuhan hak penyandang disabilitas. Lebih dari itu, ini juga bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan,” pungkasnya.(MYG)

Loading

By redaksi