SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Persoalan sampah di Sungai Karang Mumus (SKM) hingga kini belum juga terselesaikan, meski berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Samarinda. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memastikan akan mengambil tindakan tegas terhadap masyarakat yang masih kedapatan membuang sampah sembarangan ke sungai tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala DLH Samarinda, Suwarso, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menugaskan petugas pengawas di setiap wilayah serta mengoperasikan satu unit speedboat khusus untuk patroli dan pembersihan sampah di SKM. Kapal tersebut, kata dia, tidak hanya bertugas memungut sampah, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi warga di bantaran sungai.
“Khusus untuk di sungai, kita sudah berikan satu unit speedboat untuk patroli sampah. Selain membersihkan, petugas juga melakukan edukasi. Tapi kalau nanti masih ada yang nakal membuang sampah sembarangan, kita tidak segan-segan terapkan operasi yustisi,” ujarnya beberapa hari lalu.

Suwarso menambahkan, DLH Samarinda telah mempersiapkan langkah penegakan hukum dengan dukungan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang telah melalui pelatihan resmi. Ia berharap masyarakat dapat meningkatkan kesadarannya sebelum penerapan sanksi benar-benar dilakukan.
“Kita sudah punya PPNS, dan nanti mereka bisa turun jika operasi yustisi diterapkan. Mudah-mudahan masyarakat bisa sadar dulu sebelum itu,” ujarnya.
Lebih jauh, Suwarso menjelaskan bahwa kegiatan pembersihan Sungai Karang Mumus dilakukan secara rutin dengan pendekatan edukatif. Namun, ia menilai partisipasi komunitas lingkungan juga penting agar gerakan kebersihan sungai tidak berhenti hanya pada kegiatan seremonial pemerintah.
“Kita banyak komunitas peduli lingkungan di Samarinda. Mereka bisa melanjutkan kegiatan seperti ini, misalnya bertepatan dengan ulang tahun komunitas atau kegiatan sosial lainnya,” katanya.
Saat ini, DLH Samarinda baru memiliki dua unit kapal patroli yang digunakan untuk kegiatan pembersihan dan sosialisasi. Meski terbatas, upaya itu mendapat bantuan dari relawan serta kelompok masyarakat yang turut menggunakan kapal dan perahu pribadi untuk mengangkut sampah dari sungai.
“Kapal patroli yang kita punya sekarang dua unit, tapi kita terbantu dengan kapal milik relawan. Ke depan, kita berharap bisa menambah unit dengan kapal yang dilengkapi conveyor, supaya pengangkatan sampah dari sungai ke perahu bisa lebih efisien,” tutup Suwarso.(MYG)
![]()
