SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengupayakan pelestarian naskah kuno sebagai bagian dari warisan sejarah dan budaya daerah. Melalui proses dokumentasi dan digitalisasi, DPK berkomitmen menjaga naskah-naskah tersebut dari risiko kerusakan. Namun, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) menjadi kendala utama dalam pelaksanaan program tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPK Kaltim, Anita Natalia Krisnawati, mengungkapkan bahwa proses digitalisasi naskah kuno belum bisa dilakukan secara maksimal karena pihaknya masih kekurangan tenaga ahli yang mampu memahami sekaligus menerjemahkan berbagai jenis aksara lama.

“Sebetulnya kami mempunyai kendala saat ini yaitu adanya keterbatasan dalam mengalihmediakan naskah-naskah tadi karena kita belum memiliki SDM yang bisa mengalihmediakan naskah-naskah tersebut. Seperti kita ketahui, naskah kuno itu ada yang berupa tulisan huruf Arab gundul, ada juga tulisan Jawa kuno,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, hingga saat ini DPK Kaltim masih aktif melakukan pendataan dan pengumpulan naskah dengan mendatangi langsung sejumlah kabupaten dan kota. Fokus utama pencarian dilakukan ke rumah-rumah keluarga kerajaan yang masih menyimpan koleksi naskah bersejarah tersebut.

“Selama ini kami hanya hunting ke beberapa kabupaten atau kota ke rumah keluarga kerajaan yang masih menyimpan naskah-naskah itu. Kami hanya menanyakan isi naskah tersebut secara umum, belum sampai ke autentik atau arti naskah kuno secara menyeluruh,” jelasnya.

Kendala penerjemahan membuat isi naskah kuno belum sepenuhnya bisa diidentifikasi. Meski demikian, Anita memastikan bahwa seluruh koleksi yang telah terkumpul disimpan secara aman dan diinventarisasi oleh bidang deposit DPK Kaltim.

“Alternatifnya, naskah kuno yang diberikan kepada kami akan kami scan dan arsipkan secara digital,” katanya.

Selain menjaga keaslian isi naskah, langkah digitalisasi juga diharapkan dapat melindungi bentuk fisik naskah dari kerusakan akibat usia. Anita menegaskan, pihaknya terus berupaya memperkuat sistem penyimpanan dan menyiapkan strategi peningkatan kapasitas SDM agar proses alih media dan penerjemahan bisa berjalan lebih efektif.

Dengan berbagai keterbatasan tersebut, DPK Kaltim tetap berkomitmen melanjutkan upaya pelestarian naskah kuno sebagai bagian dari tanggung jawab menjaga identitas sejarah dan kebudayaan daerah.

“Kami ingin warisan ini tetap terjaga dan bisa diakses generasi mendatang,” pungkasnya.(MYG)

Loading

By redaksi