SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Upaya bersama Pemerintah Kota Samarinda dalam menekan angka stunting berbuah manis. Kota Tepian berhasil meraih penghargaan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) Award dalam ajang Pentaloka Nasional yang digelar Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes), Senin (21/10/2025) di Kota Solo, Jawa Tengah.

Penghargaan ini diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, Ismed Kusasih, yang hadir mewakili Wali Kota Samarinda. Ia menilai capaian tersebut menjadi bukti keberhasilan kolaborasi lintas instansi dan masyarakat dalam menurunkan angka stunting secara berkelanjutan.

“Ini adalah kegiatan nasional yang rutin digelar oleh Adinkes. Salah satu agendanya adalah pemberian penghargaan kepada kabupaten dan kota yang dinilai berhasil menekan angka stunting. Tahun ini ada tujuh daerah yang terpilih, dan Samarinda menjadi salah satunya,” ujar Ismed saat dihubungi, Rabu (22/10/2025).

Ia menjelaskan, penilaian terhadap Kota Samarinda dilakukan berdasarkan laporan kegiatan serta inovasi daerah dalam percepatan penurunan stunting. Berbagai program yang diterapkan terbukti memberikan hasil signifikan dalam dua tahun terakhir.

“Kami melaporkan berbagai inovasi dan kegiatan yang telah kami lakukan, dan alhamdulillah hasilnya positif. Dari tahun 2023 ke 2024, kita berhasil menurunkan angka stunting sekitar 4 persen,” jelasnya.

Ismed menambahkan, keberhasilan tersebut tidak lepas dari dukungan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kader posyandu, serta masyarakat yang aktif berpartisipasi dalam program kesehatan.

“Gerakan ini adalah kerja bersama. Dinas kesehatan hanyalah bagian dari tim yang diketuai langsung oleh Pak Wali Kota. Kami bersyukur kolaborasi dengan OPD lain, PKK, posyandu, dan masyarakat berjalan baik,” katanya.

Dinkes Samarinda diketahui melaksanakan berbagai program strategis, di antaranya pemenuhan gizi balita, skrining anemia pada remaja putri, edukasi gizi di sekolah, hingga penguatan kader kesehatan. Program inovatif seperti Protein Kapsul untuk Balita, Program AGUS (Akselerasi Gotong Royong untuk Stunting), serta Fe Tablet Hisap rasa blueberry juga digagas untuk memperluas jangkauan intervensi gizi.

“Kerja sama kami dengan berbagai instansi juga sangat membantu. Semua ikut berperan dalam satu tujuan, yaitu mencetak generasi bebas stunting di Samarinda,” ujar Ismed.

Ia berharap penghargaan tersebut menjadi motivasi baru bagi seluruh pihak untuk terus memperkuat gerakan penurunan stunting di Kota Tepian.

“Mudah-mudahan penghargaan ini menjadi pelecut semangat bagi kita semua untuk terus memberikan yang terbaik. Saya yakin dengan kerja bersama, insyaallah angka stunting di 2025 akan semakin turun dan Samarinda tetap on the track,” pungkasnya.


Berdasarkan data Dinkes Kota Samarinda, prevalensi stunting pada 2023 mencapai 24,4 persen, dan menurun menjadi 20,3 persen pada pertengahan 2024. Angka ini menempatkan Samarinda sebagai salah satu kota dengan penurunan stunting tercepat di Kalimantan Timur.(MYG)

Loading

By redaksi