SENDAWAR, Cakrawalakaltim.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Barat mengambil langkah signifikan dalam upaya pengentasan kemiskinan. Sebanyak 136 keluarga pra-sejahtera di wilayah ini resmi diidentifikasi sebagai penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk tahun anggaran 2025. Program yang diresmikan pada Rabu, 1 Oktober 2025 ini merupakan bagian krusial dari strategi pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penanganan menyeluruh terhadap hunian yang tidak layak.

Kamius Junaidi, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kutai Barat, merinci bahwa skema bantuan senilai Rp20 juta per unit ini bersifat pendorong. Dari total tersebut, alokasi sebesar Rp2,5 juta diperuntukkan bagi upah tukang, sementara sisanya, Rp17,5 juta, ditujukan untuk pembelian material bangunan. “Bantuan ini kami harapkan menjadi pemicu. Partisipasi dan swadaya masyarakat tetap krusial agar hasil renovasi rumah mencapai tingkat optimal,” jelas Kamius.

Ia menambahkan, program BSPS ini tidak hanya terbatas pada perbaikan elemen struktural dasar seperti atap, dinding, dan lantai. Visi jangka panjang mencakup peningkatan aspek sanitasi dan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) agar setiap rumah benar-benar memenuhi standar hunian sehat. “Target kami jelas, yaitu memangkas angka kemiskinan di Kutai Barat hingga lima persen. Salah satu jalannya adalah dengan memastikan tempat tinggal yang layak bagi warga berpenghasilan rendah,” tegasnya.

Namun, di balik optimisme ini, tantangan besar masih membayangi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan fakta bahwa sekitar tujuh ribu unit rumah di Kutai Barat masih tergolong tidak layak huni. Oleh karena itu, Perkimtan menyerukan sinergi multi-pihak. “Tidak bisa hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dukungan dari sektor swasta, khususnya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan maupun lembaga perbankan, sangat kami harapkan untuk memperluas cakupan bantuan,” tambah Kamius.

Program ini disambut dengan sukacita dan rasa syukur mendalam oleh masyarakat. Laden, seorang warga dari Kampung Muara Jawaq, Kecamatan Mook Manaar Bulatn, adalah salah satu penerima yang beruntung. Ia mengaku penantian panjangnya selama empat kali pendataan akhirnya berbuah manis. “Saya sudah empat kali didata, dan baru kali ini berhasil. Rasanya bangga dan sangat bersyukur, karena akhirnya rumah saya bisa diperbaiki,” ungkap Laden dengan haru.

Laden berharap inisiatif ini dapat terus bergulir dan menjangkau lebih banyak warga miskin di kampung-kampung lain. “Mudah-mudahan kampung lain juga bisa mendapat kesempatan seperti saya,” tutupnya, merefleksikan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Kutai Barat.(AD/ADV-DISKOMINFOKUBAR)

Loading

By redaksi