SENDAWAR, Cakrawalakaltim.com – Taman Budaya Sendawar dipenuhi gemuruh antusiasme pada Kamis (23/10/2025) ketika salah satu warisan budaya penting Kalimantan, perlombaan menyumpit, menjadi sorotan utama dalam rangkaian Festival Dahau Kutai Barat 2025. Ajang ketangkasan tradisional ini sukses menarik perhatian ribuan pengunjung yang memadati lokasi perayaan.
Kompetisi yang sarat akan nilai historis ini secara resmi diresmikan oleh Bupati Kutai Barat, Frederick Edwin, segera setelah seremoni pembukaan festival akbar tersebut. Didampingi Ketua DPRD Kutai Barat Ridwai dan Dandim 0912/KBR Letkol Doni Fransisco, Bupati Edwin meluncurkan sumpit simbolis sebagai penanda dimulainya rangkaian pertandingan. Kehadiran Wakil Bupati H. Nanang Adriani, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan para kepala perangkat daerah, turut memeriahkan suasana pembukaan.

Dalam pidatonya, Bupati Frederick Edwin menegaskan bahwa acara olahraga tradisional ini merupakan pilar utama dalam pelestarian budaya lokal. Ia menyatakan bahwa menyumpit melampaui sekadar kegiatan fisik; ia merupakan warisan leluhur yang menguji ketepatan, kesabaran, dan fokus mental. “Kami bertekad agar kegiatan semacam ini terus ditingkatkan sehingga generasi muda dapat menumbuhkan kecintaan yang mendalam terhadap budaya daerah mereka,” ujar Edwin.
Tingginya animo terhadap tradisi ini tercermin dari partisipasi yang signifikan tahun ini. Sebanyak 10 atlet bertarung di kategori perorangan pria. Sementara itu, kategori beregu melibatkan total 60 peserta, terdiri dari 10 tim pria dan 10 tim wanita. Tingginya partisipasi baik dari kontestan maupun penonton menciptakan atmosfer persaingan yang ketat namun hangat sepanjang hari.
Setelah melalui persaingan sengit, Tim Margo Singo berhasil mendominasi perolehan juara pada berbagai kategori. Untuk perorangan pria, Ardi dari Tim Margo Singo tampil sebagai juara I dengan skor 336, unggul tipis dari Wardi (Tim Briuwatnya) yang meraih 325 poin, dan Mind Boll (Tim Keroan Etam) dengan 324 poin. Dominasi tersebut berlanjut di kategori beregu pria, di mana Tim Margo Singo 1 mengamankan gelar juara I dengan total akumulasi 715, disusul Tim Briuwatnya 1 (699), dan Tim Keroan Etam Undasi (694).
Tim Margo Singo G juga sukses merebut gelar pada kategori beregu wanita dengan perolehan skor tertinggi, 749. Mereka mengungguli Tim Polo Pengkit (744) dan Tim Keroan Etam Undasi (729).
Melalui penyelenggaraan tahunan ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat berharap olahraga menyumpit tidak hanya lestari sebagai warisan leluhur tetapi juga berkembang menjadi atraksi wisata budaya yang menarik. Selain menjaga tradisi, ajang ini juga menjadi simbol harmonisasi komunitas dalam perayaan HUT ke-26 Kabupaten Kutai Barat. (AD/ADV-DISKOMINFOKUBAR)
![]()
