Samarinda, Cakrawalakaltim.com — Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Samarinda menggelar kegiatan pelatihan Belajar Memeriksa Fakta untuk Pemilih Pemula pada Kamis (24/10/24). Acara ini diadakan di Ruang Serbaguna Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Mulawarman, Kota Samarinda. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.
Muhammad Aswad, yang akrab disapa Asad, selaku Wakil Koordinator Mafindo Samarinda, menyampaikan bahwa kegiatan ini penting untuk memberikan literasi kepada pemilih pemula terkait penyebaran informasi di tengah pesta demokrasi. “Kegiatan di Mafindo ini sangat menyenangkan karena kami bisa memberikan literasi kepada orang lain. Ini adalah sesuatu yang positif dan bermanfaat,” ujar Asad.

Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian program Mafindo yang sudah dimulai sejak awal tahun 2024, saat masa pemilihan presiden dan legislatif. “Sejak bulan Februari, kami sudah menjalankan program-program terkait penyebaran hoaks selama Pilpres dan Pileg, dan sekarang kami lanjutkan lagi untuk Pilkada. Salah satu fokus utama kami adalah sosialisasi tentang platform cekfakta.com,” jelas Asad.
Menurutnya, cekfakta.com adalah gerakan literasi yang bertujuan membantu masyarakat mendapatkan informasi yang akurat, terutama dalam konteks pesta demokrasi yang tengah berlangsung.
Asad menjelaskan lebih lanjut tentang metode yang digunakan Mafindo untuk memeriksa fakta. “Kami tidak terpaku pada satu cara. Salah satu yang paling mudah adalah menggunakan Google untuk menelusuri informasi. Selain itu, ada juga fitur Google Lens yang memungkinkan kita memverifikasi keaslian foto atau video yang beredar di media,” ungkapnya.

Mafindo juga memanfaatkan platform seperti bankhoaks dan turnbackhoax.id untuk mengumpulkan informasi hoaks dan melakukan debunking, yakni menelusuri kebenaran dari berita-berita yang disebarkan. “Kami juga punya WhatsApp bot bernama Kalimasada yang mirip dengan turnbackhoax.id, tetapi dalam bentuk teks WhatsApp. Ini sangat membantu untuk verifikasi hoaks yang sering muncul pada momen pemilihan pemimpin,” lanjut Asad.

Selain itu, Mafindo memperkenalkan aplikasi Hoax Buster Tools, yang berfungsi seperti website fact-checking namun dalam bentuk aplikasi. “Dengan aplikasi ini, kita bisa memasukkan kata kunci dan langsung melakukan pencarian apakah informasi tersebut benar atau hoaks, tergantung pada spesifikasi HP yang digunakan,” tambahnya.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa FISIP Universitas Mulawarman dengan sejumlah fasilitator yang sudah berpengalaman dalam literasi digital dan pemeriksaan fakta. Para fasilitator yang terlibat antara lain Amri Rasyid, Andre Boyke, Naufal Al-Hadad, Narendra, Ziya Ibrizah, Nurliah, Johantan Alfando, Kheyene Moelekandela, serta Muhammad Aswad dan Hairunnisa Husain selaku Koordinator Wilayah Mafindo Samarinda. Siti Suhada turut hadir sebagai Penanggung Jawab (PIC) kegiatan hari ini.
Dalam sambutannya, Siti Suhada menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya memberdayakan pemilih pemula untuk lebih kritis terhadap informasi yang mereka terima. “Hoaks selalu berulang, terutama di setiap momen pemilihan pemimpin. Oleh karena itu, penting bagi pemilih pemula untuk memahami bagaimana cara memverifikasi informasi agar tidak terjebak dalam penyebaran hoaks,” ujarnya.

Dengan diselenggarakannya pelatihan ini, Mafindo Samarinda berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama pemilih pemula, akan pentingnya literasi digital dalam menghadapi pesta demokrasi. Pemilih yang cerdas diharapkan mampu memilih berdasarkan informasi yang benar dan tidak terpengaruh oleh hoaks atau informasi menyesatkan. (ad)
![]()
