SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda kembali mengadakan Orientasi Penyelenggaraan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) angkatan kedua, yang diikuti oleh 52 tenaga kesehatan dari 13 Puskesmas se-Kota Samarinda.
Kegiatan berlangsung selama tiga hari, dari 18 hingga 20 November 2024, di Hotel Mercure Samarinda.
Program ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan primer sebagai bagian dari trans forması pelayanan kesehatan nasional.
dr. Budi Triyanto Hadi, yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, menyampaikan bahwa kegiatan orientasi ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kesehatan dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
“Program ILP ini fokus pada menjaga masyarakat tetap sehat, bukan hanya mengobati yang sakit. Puskesmas memiliki peran penting dalam pencegahan penyakit melalui skrining dini dan peningkatan cakupan imunisasi,” ujar dr Budi dari Seksi Promosi Kesehatan bidang Kesmas Dinas Kesehatan Samarinda.
Program ILP, yang diluncurkan Kementerian Kesehatan pada Agustus 2023, bertujuan mempercepat transformasi kesehatan di tingkat primer. Orientasi ini dirancang agar Puskesmas dapat memberikan layanan yang lebih terkoordinasi, komprehensif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Menariknya, angkatan kedua ini melanjutkan kesuksesan angkatan pertama yang telah diadakan pada 11-13 November 2024. Pada orientasi pertama, tenaga kesehatan dari berbagai Puskesmas juga mendapatkan pembekalan mengenai pentingnya integrasi layanan kesehatan primer.
Selama tiga hari, peserta orientasi ILP menerima 18 materi penting yang dirancang untuk memperkuat layanan kesehatan di Puskesmas. Setiap Puskesmas mengirimkan empat perwakilan dengan tujuan agar mereka dapat saling berbagi pengalaman.
Selain itu, peserta diharapkan dapat menyosialisasikan program ILP kepada lintas sektor, termasuk camat dan lurah, guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan.
“Melalui sosialisasi ini, kami berharap petugas kesehatan dapat menjalankan tugas dengan lebih efisien dan terarah, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan semakin berkualitas,” tambah dr. Budi.
Orientasi ini tidak hanya meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan, tetapi juga mendorong peningkatan cakupan pemeriksaan kesehatan secara rutin di masyarakat. “Kami berharap adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatannya setiap bulan,” tutup dr Budi.
Program ILP di Kota Samarinda merupakan upaya konkret dalam mendukung transformasi kesehatan yang dicanangkan Kementerian Kesehatan, dengan Puskesmas sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan masyarakat dan mengurangi beban penyakit.(zz)