SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Brida Kaltim) terus berupaya meningkatkan kualitas dan pemanfaatan hasil riset sebagai dasar pengambilan kebijakan berbasis bukti. Hal ini disampaikan Fitriansyah, Kepala Brida Kaltim dalam jumpa pers di Ruang Wiek Diskominfo, Jumat siang (20/12/2024).
Menurut Fitriansyah, jumlah riset yang dilakukan Brida Kaltim meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir. “
Kami mulai dari belasan riset saja, tapi dua tahun terakhir ini meningkat drastis, mencapai lebih dari 30 riset per tahun,” ujarnya.
Namun, ia menekankan bahwa peningkatan kuantitas tidak cukup tanpa diiringi peningkatan kualitas. Untuk itu, Brida Kaltim menggandeng berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi lokal, nasional, dan internasional, serta perusahaan dari luar negeri.
“Kami berkolaborasi untuk menghasilkan riset yang lebih berkualitas,” katanya.
Tantangan terbesar, lanjutnya, adalah pemanfaatan hasil riset. Banyak riset yang hanya menjadi laporan tanpa diterapkan.
“Ini menjadi hambatan bagi kami. Oleh karena itu, kami berupaya memastikan hasil riset dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan berbasis ilmiah dan perencanaan pembangunan daerah,” jelas Fitriansyah.
Sebagai langkah konkret, Brida Kaltim mulai mengubah hasil riset yang biasanya berbentuk laporan tebal menjadi dokumen yang lebih ringkas, seperti policy brief atau policy paper. Dokumen ini kemudian diserahkan kepada pengambil keputusan, baik eksekutif maupun legislatif.
“Hasil riset ini harus mampu menjadi dasar kebijakan, bukan hanya laporan yang tersimpan di rak,” tegasnya.
Transformasi ini dilakukan dengan melibatkan tenaga analis kebijakan dari jabatan fungsional. Mereka bertugas mengolah laporan riset menjadi dokumen yang relevan untuk pengambilan keputusan.
“Ini langkah kami agar riset tidak berhenti di tingkat akademik, tetapi benar-benar berdampak pada kebijakan publik,” imbuhnya.
Brida Kaltim juga berkomitmen untuk terus mengawal proses hilirisasi hasil riset agar sesuai dengan kebutuhan pembangunan di Kaltim.
“Kami ingin hasil riset kami menjadi alat yang membantu gubernur, legislatif, dan periset lainnya dalam merancang kebijakan yang efektif dan efisien,” tambah Fitriansyah.
Dengan pendekatan ini, Brida Kaltim berharap mampu menjembatani dunia riset dengan kebutuhan pemerintah dan masyarakat, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar berbasis bukti ilmiah dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Kaltim.(DV/MYG)