Kukar, Cakrawalakaltim.com – Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar), Muslik, menaruh perhatian serius terhadap keberlangsungan sektor perikanan di Desa Loa Ulung, Kecamatan Tenggarong Seberang.

Muslik menilai, potensi besar yang dimiliki desa ini perlu dioptimalkan melalui pendekatan budidaya yang lebih adaptif dan tahan terhadap gangguan eksternal.

“Desa Loa Ulung ini sebenarnya punya potensi luar biasa karena berada di pinggiran Sungai Mahakam. Tapi dalam beberapa waktu terakhir, budidaya ikan di keramba mulai terganggu oleh aktivitas ponton dan kegiatan lain di sungai,” ujar Muslik, pada Selasa (10/6/2025).

Melihat kondisi tersebut, Muslik mulai mendorong pergeseran sistem budidaya dari perairan sungai ke sistem darat. Ia menjelaskan, kolam tanah dan kolam terpal menjadi alternatif yang mulai dikenalkan kepada warga sebagai solusi jangka panjang yang lebih aman dan stabil.

“Ada beberapa kolam tanah, kemudian kolam terpal juga. Kita terus gali potensi itu. Ini bisa menjadi jawaban atas tantangan yang mereka hadapi di Sungai Mahakam,” katanya.

Muslik menegaskan bahwa budidaya ikan berbasis darat tidak membutuhkan keahlian khusus. Menurutnya, dengan pendampingan teknis yang tepat, masyarakat bisa mengelola kolam secara mandiri dan berkelanjutan.

“Karena sebenarnya, kalau untuk kegiatan perikanan budidaya itu tidak begitu sulit. Itu bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja,” jelasnya.

Melalui pendekatan ini, DKP Kukar berharap pengembangan sistem budidaya darat dapat membuka peluang usaha baru dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat tanpa terlalu bergantung pada kondisi sungai.

“Kami ingin masyarakat tetap bisa berdaya meski menghadapi tantangan di perairan. Ini bukan sekadar solusi sementara, tapi langkah untuk keberlanjutan,” pungkasnya. (adv/diskominfo-kukar)

Loading

By redaksi