Kukar, Cakrawalakaltim.com – Tingkat stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan penurunan signifikan. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, angka stunting Kukar tercatat sebesar 14,2 persen, jauh lebih rendah dibandingkan beberapa tahun sebelumnya yang mencapai 27 persen.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, Kusnandar, menyebutkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja bersama lintas sektor. Ia menegaskan, upaya penurunan stunting tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada Dinkes.
“Dinkes porsinya hanya 30 persen. Penurunan stunting sangat bergantung pada banyak faktor, misalnya ketersediaan jamban sehat dan sanitasi yang baik,” ujarnya, pada Kamis (26/6/2025).
Menurut Kusnandar, intervensi gizi yang baik pun tidak akan efektif jika lingkungan tempat tinggal tidak mendukung.
“Anak bisa diberi gizi yang bagus, tapi kalau dia sering diare karena jambannya tidak layak, maka gizinya tidak dipakai untuk tumbuh, tapi untuk menyembuhkan penyakit,” terangnya.
Karena itu, ia menekankan pentingnya peran perangkat daerah lain seperti Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), yang menangani urusan sanitasi dan infrastruktur dasar.
Dinkes sendiri lebih fokus pada intervensi medis, termasuk pemeriksaan oleh dokter spesialis, pengobatan, serta pemberian makanan tambahan bagi anak-anak yang mengalami stunting.
Meski tren menurun, Kusnandar menyebut angka stunting 14 persen belum cukup. Ia menargetkan angka itu terus ditekan melalui program-program terpadu. Ia juga menyoroti penyebab utama stunting yang sering kali tidak berkaitan langsung dengan kondisi ekonomi.
“Pasti pola asuh. Banyak anak stunting justru dari keluarga mampu, tapi pola makannya tidak tepat. Makanan cepat saji banyak dikonsumsi karena enak, tapi kandungan gizinya tidak diperhatikan,” ujarnya.
Kusnandar menegaskan bahwa paradigma baru dalam pemenuhan gizi perlu disosialisasikan secara luas.
“Sekarang itu bukan lagi soal 4 sehat 5 sempurna, tapi isi piringku. Masyarakat perlu tahu bagaimana komposisi makanan sehat yang seimbang,” tutupnya. (adv/diskominfo-kukar)