SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Pemerintah Kota Samarinda kembali menggelar aksi bersih-bersih Sungai Karang Mumus (SKM) melalui Gerakan Perahu Ketinting Pungut Sampah, Sabtu (9/8/2025). Kegiatan ini tak hanya menyingkirkan sampah dari aliran sungai, tetapi juga mendorong warga untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Aksi pembersihan dilakukan dari belakang Masjid Al-Hikmah, Jalan Perniagaan, hingga jalur sungai di bawah Jembatan Baru, Jalan Gatot Subroto.
Sebanyak 54 perahu ketinting milik nelayan lokal Karang Mumus, didukung kapal dan speedboat milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH), BPBD, dan Polair, dikerahkan untuk mengangkut sampah yang mengendap di sepanjang aliran sungai. Hasilnya, sekitar 4 meter kubik atau setara 1.449,6 kilogram sampah berhasil dikumpulkan dari sungai tersebut.
Sebagai langkah tambahan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda menuangkan eco enzyme hasil produksi mereka sendiri ke SKM. Cairan tersebut mengandung enzim yang dapat mempercepat penguraian bahan organik, mengurangi bau, dan membuat air lebih jernih.
Jenis sampah yang diangkut bervariasi, mulai dari sampah plastik, tanaman air, potongan kayu, hingga limbah rumah tangga. Menurut Kepala DLH Samarinda, Endang Liansyah, fokus utama kegiatan ini adalah mengurangi sampah plastik yang sulit terurai di perairan.
“Sampah organik bisa hancur secara alami dan dimanfaatkan sebagai pupuk,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan DLH Kaltim, Polresta Samarinda, Kodim 0901, Polairud, KSOP, Pelindo, Perumdam Tirta Kencana, Disdag, Dishub, DPUPR, BPBD, Diskominfo, Satpol PP, TWAP, UPTD Pasar Segiri serta berbagai unsur Camat dan Lurah.
Tidak ketinggalan komunitas lingkungan, seperti World Cleanup Day, Green Youth Movement dan perwakilan hotel seperti Aston dan Swiss-Belhotel turut berpartisipasi.
Lebih lanjut, Endang mengungkapkan rencana Pemkot Samarinda menjadikan kawasan tersebut destinasi wisata.
“Ke depan, rencananya akan ada perahu wisata seperti di Thailand. Area ini akan dibersihkan dan disiapkan menjadi kawasan kuliner,” jelasnya.
Endang menambahkan, manfaat sungai bersih jauh lebih luas daripada sekadar pemandangan indah.
“Harapannya, masyarakat mulai membiasakan diri menjaga kebersihan. Sungai yang bersih tidak hanya indah dipandang, tetapi juga bermanfaat untuk aktivitas seperti berenang atau mencuci. Jika air sungai digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, bisa melalui proses pengolahan terlebih dahulu agar aman,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kesadaran warga.
“Sungai yang sehat bukan sumber penyakit. Maka, kesadaran untuk menjaga kebersihan harus segera dibangun. Saat ini sudah ada regulasi yang mengatur sanksi bagi warga yang membuang sampah ke sungai,” tegasnya.
Media massa pun diajak berperan aktif dalam menyebarluaskan pesan ini.
“Media diharapkan dapat ikut mendokumentasikan dan menyebarkan pesan ini melalui berbagai platform, termasuk media sosial,” tambahnya.
Dengan aksi ini, Pemkot Samarinda berharap SKM dapat kembali menjadi sumber kehidupan yang bersih, aman, dan menjadi ikon lingkungan kota.(MYG)