SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Upaya deteksi dini kesehatan anak di Kalimantan Timur (Kaltim) terus diperkuat melalui program pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim memastikan kegiatan skrining berjalan sesuai arahan pemerintah pusat, menyasar seluruh jenjang pendidikan mulai SD hingga pesantren.

Kegiatan ini resmi dimulai sejak Juli 2025 dan dilaksanakan serentak di sekolah-sekolah dengan dukungan dinas kesehatan kabupaten/kota. Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, menegaskan pihak provinsi berperan sebagai pengawas pelaksanaan di lapangan.

“Skrining ini sudah berjalan dengan baik, dilaksanakan bersama Dinas Kesehatan kabupaten/kota, sementara kami di provinsi mengawasi jalannya kegiatan,” ujar Jaya Mualimin, saat ditemui di Stadion Gelora Kadrie Oening beberapa waktu lalu.

Metode pemeriksaan lebih banyak menggunakan asesmen mandiri dengan checklist yang mencakup kondisi kesehatan siswa dari ujung rambut hingga kaki. Untuk jenjang SMP dan SMA, asesmen ditambah dengan tanya jawab langsung agar pelajar bisa menyampaikan keluhan kesehatan yang dirasakan.

Selain pemeriksaan umum, Dinkes Kaltim juga melakukan skrining penyakit tertentu.

“Kalau hepatitis B dan C dilakukan dengan pemeriksaan darah, sementara hemofilia dicek menggunakan pola checklist sesuai arahan Kementerian Kesehatan,” jelas Jaya.

Sedikitnya ada 16 jenis pemeriksaan yang dilakukan, mulai dari kesehatan dasar hingga penyakit yang rentan dialami remaja. Meski tidak sekompleks uji laboratorium, mekanisme ini dinilai cukup efektif untuk menemukan masalah kesehatan sejak awal.

Hasil pemeriksaan tidak langsung ditindaklanjuti di sekolah.

“Kalau setelah dicek ada indikasi perlu penanganan lebih lanjut, siswa akan dirujuk ke Puskesmas. Jadi tidak ada pemberian obat atau vitamin langsung di sekolah,” papar Jaya.

Program ini merupakan lanjutan dari layanan cek kesehatan gratis yang telah dijalankan sejak Februari 2025, namun fokus pada pelajar baru dimulai pertengahan tahun. Sejumlah sekolah diketahui masih dalam proses pelaksanaan, sementara koordinasi terus dilakukan dengan Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag.

Dinkes Kaltim menekankan sistem checklist membuat proses pemeriksaan lebih cepat sekaligus menjangkau lebih banyak siswa. Data hasil skrining nantinya juga menjadi dasar penyusunan kebijakan kesehatan anak di daerah.

“Intinya, tujuan utama kami adalah memastikan seluruh pelajar, baik di sekolah umum maupun pesantren, terpantau kondisi kesehatannya. Ini bagian dari investasi jangka panjang untuk kualitas generasi muda Kaltim,” pungkas Jaya.(MYG)

Loading

By redaksi