Samarinda, Cakrawalakaltim.com – Unit Pengelola Zakat (UPZ) Masjid Al Muhajirin RT 41 di kelurahan Mugirejo, kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, sukses menyalurkan Zakat Fitrah kepada 88 mustahiq dengan total Rp 29.818.000 dan 1.082 kilogram beras.

Menurut Hudali Mukti, Ketua Pengurus Masjid Al Muhajirin, dalam laporannya pada pelaksanaan Shalat Ied Idul Fitri, Rabu (10/4/2024), “UPZ Masjid Al Muhajirin berhasil mengumpulkan Zakat, Infaq, dan Shodaqah sebesar Rp 41.036.000. Dari jumlah tersebut, sebagian besar berasal dari zakat fitrah sebesar Rp 29.818.000 dalam bentuk uang dan 1.082 kilogram beras. Sementara itu, zakat harta mencapai Rp 500 ribu, zakat/shadaqoh Rp 5.813.000, dan fidyah Rp 4.905.000,” ungkapnya.

“Harapan kami, para Muzaki akan terus mempercayakan UPZ Masjid Al Muhajirin untuk menyalurkan ZIS-nya di masa-masa mendatang,” ujar Hudali yang juga seorang advokat.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda ini menyebutkan bahwa 88 mustahiq masing-masing menerima 12,29 kilogram beras dan uang tunai sebesar Rp 344.523.Sementara itu, zakat/shadaqoh sebesar Rp 5.813.000 disetorkan ke masjid, dan fidyah sebesar Rp 4.905.000 beserta 62 kilogram beras dibagi-bagikan kepada fakir miskin.

“Semua ini disalurkan pada malam takbiran,” tambah Hudali. Ustadz Ahmad Suyuthi, dalam khotbahnya sebelumnya, menjelaskan bahwa Zakat Fitrah adalah kewajiban bagi umat Islam di akhir Ramadhan. Zakat ini tidak hanya berfungsi untuk membersihkan orang-orang yang berpuasa dari segala hal yang dapat mengurangi nilai-nilai amalan Ramadhan, tetapi juga membantu para fakir-miskin.

“Dengan berakhirnya puasa Ramadhan dan pembayaran zakat fitrah, Insya Allah semua dosa kita dapat diampuni oleh Allah, sehingga kita kembali bersih seperti bayi yang baru lahir,” katanya.

Namun, ia menekankan bahwa dosa terhadap sesama manusia tidak akan diampuni oleh Allah sebelum kedua belah pihak saling maaf-memaafkan. “Pesan kami, saling maaf-memaafkan tidak harus menunggu akhir Ramadhan. Kapan saja kita bersalah, kita wajib saling memaafkan,” pungkas Ahmad Suyuthi.

Bilal dalam pelaksanaan Shalat Ied tersebut dipegang oleh ustadz Sultan Sulaeman. (AD)

Loading