SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Menindaklanjuti Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) pusat yang langsung disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin selaku ketua Pengarahan TPPS pusat, TPPS Kota Samarinda yang langsung dipimpin Ketua TPPS kota Samarinda Dr Rusmadi menggelar rapat persiapan untuk menuju pelaksanaan Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting di bulan Juni 2024 mendatang.
“Rapat ini dalam rangka menindaklanjuti arahan dari TPPS pusat melalui pengarahan bapak Wapres, yang akan melakukan intervensi serentak pencegahan stunting. Jadi untuk penanganan stunting ini dengan upaya pencegahan. Kuncinya harus dilakukan dengan gerakan,” ujar Rusmadi seusai memimpin rapat yang dilaksanakan di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) kota Samarinda jalan Milono, Rabu (29/5/2024).
Namanya gerakan, lanjut Rusmadi jika berbicara gerakan harus melibatkan semua pihak termasuk masyarakat. “Warga harus terlibat semua,” tegas Rusmadi.
Menurut Rusmadi dalam intervensi serentak yang dimulai Juni ini semua Posyandu, semua warga terutama ibu hamil dan balita datang ke Posyandu. “Seratus persen diminta datang ke Posyandu,” pinta Rusmadi.
Tetapi lanjut Rusmadi kendala yang dihadapi dari 730 Posyandu se kota Samarinda perlu untuk ditingkatkan kapasitas sehingga berdampak terhadap kunjungan warga.
“Dari monitor kita, Posyandu sebanyak 730 sudah aktif semua. Tinggal tingkat kunjungan warga yang perlu untuk kita tingkatkan,” tandasnya.
Dikatakannya, jika kunjungan warga itu bagus, sekitar 90 persen keatas, sehingga bisa dipastikan berapa jumlah balita beresiko stunting. “Untuk meningkatkan kunjungan ini, perlu kerjasama semua pihak,” tegasnya.
Dalam mendukung program percepatan penurunan stunting, TPPS kota Samarinda juga sudah membuat aplikasi percepatan penurunan stunting yang didukung oleh Dinas Kominfo Samarinda. Aplikasi itu untuk mendata calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu melahirkan dan daya tumbuh kembang anak.
“Aplikasi ini untuk memastikan berapa jumlah balita stunting, yang kemudian berkurang. Berkurangnya berapa dan kalau ada anak bayi yang baru lahir hari ini, apakah beresiko stunting atau normal. Intinya memantau dan melakukan upaya pencegahan,” terangnya.
sementara dinas kesehatan yang langsung dihadiri kepala dinasnya Ismid Kusasih menerangkan bahwa siap mengambil peran terkait gerakan dan pencegahan stunting di kota samarinda melalui pelayanan posyandu dan lainnya yang berhubungan langsung dengan masyarakat yang ada di puskesmas.
Dalam rapat persiapan ini dihadiri pula Wakil Ketua TPPS kota Samarinda yang juga ketua TP PKK Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun, Kepala Dinas Kesehatan Samarinda dr Ismed Kosasih, Kepala DP2KB I Gusti Ayu Sulistiani, kepala Bapperida Ananta Fathurazzi, kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Isfihani, Kepala Bidang Aplikasi dan Layanan E-Goverment Dinas Kominfo Rahadi Rizal dan jajaran terkait lainnya.(*/ZZ)