Tarakan, Cakrawalakaltim – Dalam upaya meningkatkan apresiasi terhadap budaya lokal dan memperkenalkan metode ramah lingkungan dalam kegiatan seni, Komunitas Pelajar Kreatif Indonesia (KPKI) menyelenggarakan kegiatan mewarnai batik dengan motif khas Kalimantan Utara.
Acara yang bertempat di Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Tarakan pada Selasa (23/7/24) ini turut melibatkan beberapa volunteer dari Himpunan Mahasiswa Teknik Komputer (HMTK) Universitas Borneo Tarakan.
Kegiatan ini menggunakan metode asam basa, salah satu teknik yang ramah lingkungan dan dirancang untuk melibatkan seluruh siswa, termasuk mereka yang berada dalam program pendidikan inklusif. Dengan demikian, setiap peserta memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan mengekspresikan kreativitas mereka.
Ketua Komunitas Pelajar Kreatif Indonesia, Lu’lu Muthohirah, menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal sekaligus kepedulian terhadap lingkungan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap generasi muda dapat memahami pentingnya pelestarian budaya serta menerapkan teknik-teknik ramah lingkungan dalam seni dan kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Persiapan acara ini dilakukan hanya dalam waktu seminggu, namun dengan kesigapan para volunteer, semuanya bisa berjalan lancar.
Maulidah Nurislamiyah, selaku ketua panitia, mengungkapkan tantangan yang dihadapi selama persiapan. “Walaupun kami hanya punya waktu sebentar yakni seminggu, tapi teman-teman sigap mempersiapkannya secara totalitas dan bisa saling handle,” katanya.
Ia juga menceritakan pengalamannya dalam menghadapi anak-anak, terutama yang berkebutuhan khusus.
“Sempat bingung dan khawatir menghadapi anak-anak khususnya yang berkebutuhan khusus, tapi ternyata ketika bertemu mereka langsung, kami bisa handle. Anak-anak kan punya banyak kepribadian, jadi perlu belajar lagi bagaimana cara menghadapinya,” tambah Maulidah.
Senia Rombe Pabuntang, Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Teknik Komputer Universitas Borneo Tarakan, juga berbagi pengalamannya.
“Ini merupakan pengalaman pertama bertemu dengan anak-anak sekolah dasar yang punya semangat dan antusias yang luar biasa. Semoga kedepannya HMTK bisa membangun relasi jangka panjang dengan Pelajar Kreatif Indonesia,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa acara ini membuka pandangan baru bagi para mahasiswa untuk lebih fokus pada program yang menjangkau masyarakat. “Kami jadi lebih menfokuskan program ke kalangan masyarakat,” tambah Senia.
Kegiatan mewarnai batik ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara komunitas pelajar dan mahasiswa dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Selain memperkenalkan budaya batik khas Kalimantan Utara, acara ini juga mempromosikan kesetaraan dan inklusi di lingkungan sekolah, memberikan kesempatan bagi semua siswa untuk berkreasi tanpa terkecuali. (AD)