Samarinda Cakrawalakaltim.com– Cabang olahraga karate Kalimantan Timur (Kaltim) tengah mempersiapkan enam atlet terbaiknya untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara. Namun, di tengah persiapan ini, kendala terkait peralatan menjadi perhatian serius, dengan potensi pengurangan poin yang dapat mengancam performa atlet.

Pelatih Karate Kaltim, Jalu Sherin Meilala, mengungkapkan bahwa persiapan teknis tim telah mencapai 95 persen. “Secara teknis kita sudah berada di pra kompetisi, tinggal mengevaluasi hasil dari try out yang sudah kami lakukan,” jelas Jalu saat ditemui Minggu (11/8/24).

Dalam upaya persiapan, tim karate Kaltim telah mengikuti dua kejuaraan, yakni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Open dan Kapolri Cup di Cibinong. Prestasi yang diraih cukup membanggakan, dengan perolehan tiga medali emas di UNY Open, dan satu emas, tiga perak, serta satu perunggu di Kapolri Cup. “Satu medali lepas karena kendala teknis, jadi kami tidak dapat,” tambah Jalu.

Enam atlet yang akan berlaga di PON kali ini terdiri dari empat atlet yang bermain di dua kelas, termasuk beregu putri. Namun, Jalu menegaskan bahwa tidak ada eks PON Papua yang ikut serta kali ini. “Atlet yang sebelumnya berpartisipasi di PON Papua sudah ada yang menjadi Polisi dan Tentara, sehingga tidak bisa mengikuti Babak Kualifikasi (BK),” jelasnya.

Meski demikian, Jalu optimistis para atlet baru ini mampu bersaing dan meraih medali di PON. “Karate itu olahraga yang tidak terukur dan sangat dinamis. Tapi kami tetap optimis bisa meraih medali, sesuai dengan target pengurus,” tegasnya.

Target yang diberikan oleh pengurus adalah meraih setidaknya satu medali emas, meski peralatan yang dibutuhkan masih belum memadai.

Keterbatasan peralatan menjadi salah satu kendala utama tim karate Kaltim. Pada try out sebelumnya, salah satu atlet mengalami diskualifikasi karena menggunakan peralatan yang tidak sesuai standar.

“Peralatan kami belum diperbarui sejak PON terakhir, sehingga mudah sobek dan itu tidak boleh terjadi,” keluh Jalu.

Menjelang PON, tim Kaltim akan memainkan tujuh kelas tanding, mulai dari kata perorangan hingga kumite beregu putri.

Jalu berharap KONI Kaltim dapat segera mengakomodir kebutuhan pendaftaran pelatih pendamping, khususnya untuk spesialis kata. “Kami butuh id card untuk pelatih pendamping agar bisa masuk ke venue. Kami siap menanggung biayanya jika diperlukan,” pungkasnya. (AD)

Loading